Ini Senjata yang Memperkuat OPM Yapen Selama di Hutan

Meski senjata itu tergolong rakitan, namun peluru yang digunakan adalah pabrikan dan tetap mematikan.

oleh Katharina Janur diperbarui 18 Agu 2017, 23:01 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2017, 23:01 WIB
Papua
OPM turun gunung di Kepulauan Yapen

Liputan6.com, Jayapura - Turunnya 77 orang yang diklaim sebagai anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) bersama 300-an simpatisan dari kelompok OPM pimpinan Kris Nussy Sineri alias Coromis dan kelompok pimpinan almarhum Maikel Matani yang bertepatan pada HUT ke-72 RI diyakini akan membawa perubahan bagi kelompok yang selama ini berseberangan dengan NKRI.

Dalam setahun ini, ratusan orang dari 3 kelompok yang disebut-sebut OPM itu telah bergabung dengan NKRI yakni dari kelompok OPM di Puncak Jaya, Puncak, dan yang terakhir bergabung adalah kelompok dari Kabupaten Kepulauan Yapen.

Pengucapan ikrar setia kepada NKRI dilakukan di Kampung Wadapi Distrik persiapan Wadimomi yang disaksikan langsung oleh Bupati setempat, Tonny Tesar.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf M Aidi menyebutkan, selama berseberangan dengan NKRI, kelompok ini diduga memiliki 32 senjata. Dua senjata di antaranya adalah organik dan sisanya rakitan.

"Walaupun rakitan, namun peluru yang digunakan adalah pabrikan dan tetap mematikan," kata Kapendam, Jumat (18/8/2017).

Dalam upacara ikrar setia kepada NKRI, mantan kelompok OPM ini menyerahkan satu lembar bendera Bintang Kejora dan dua pistol organik.

"Kami akan menjadikan mereka (mantan OPM) mitra. Misalnya disalurkan ikut organisasi FKPPI atau organisasi Hamkamrata. Untuk kembali ke NKRI itu, tidak bisa dipaksa, semua membutuhkan ketulusan dan datang dari diri sendiri," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen, Tonny Tesar minta kepada warga yang baru saja bergabung untuk bersama aktif ikut serta dalam pembangunan.

"Jangan ada kecemburuan di antara kita. Marilah bersama saudara kita yang baru saja kembali ini, sama-sama kita rangkul dalam kehidupan bermasyarakat," ujar Tonny.

Pemerintah setempat juga berjanji untuk memberikan perumahan yang layak bagi mantan OPM ini. Sementara bagi anak-anak mantan OPM yang lulus SMA akan disalurkan menjadi tentara.

Sementara ratusan mantan OPM, saat ini bermukim di antara keluarganya masing-masing dan mengerjakan ladang, berkebun, dan bertani hingga mencari ikan bersama dengan warga lainnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya