Pemuda Nekat Minum Ciu Oplosan Potasium Sianida, Akibatnya?

Setelah beberapa kali menambah takaran miras dan mungkin lantaran terpengaruh alkohol, pemuda itu mencampur ciu dengan potasium sianida.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 22 Agu 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2017, 09:00 WIB
Ilustrasi Korban Miras Oplosan
Ilustrasi korban miras oplosan (Liputan6.com/Nafisco)

Liputan6.com, Cilacap - Minuman keras oplosan kembali memakan korban. Bekti Priansyah (24), warga Jalan Laban Kelurahan Gumilir, Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, meninggal setelah meminum miras lokal jenis ciu yang dicampur dengan potasium sianida.

Kepala Subbagian Humas Polres Cilacap, AKP Bintoro, mengatakan awalnya pada Sabtu petang, 19 Agustus 2017, Bekti mengajak rekannya, Wawa (27) dan Wardi (26), berpesta minuman keras. Dua rekannya ini sama-sama beralamat di Jalan Laban.

Lantas, ketiga orang itu menuju Jalan Cendana Rt 03/3 Kelurahan Kebonmanis, Kecamatan Cilacap Utara. Mereka tiba sekira pukul 19.30 WIB. Di situlah mereka menenggak ciu, yang awalnya tak dicampur apa pun.

"Mereka mengonsumsi miras berjenis ciu sekitar pukul 19.30 WIB," katanya, Senin, 21 Agustus 2017.

Bintoro mengatakan, setelah beberapa kali menambah takaran miras, dan mungkin lantaran terpengaruh alkohol, Bekti lantas mencampur ciu yang masih berada di wadah itu dengan potasium. Maksudnya mungkin untuk menambah sensasi miras.

Tak jelas dari mana potasium sianida ini berasal. Namun, potasium oleh masyarakat setempat memang biasa digunakan untuk mengeraskan kayu. Potasium dengan mudah dibeli di toko bangunan dan toko kayu.

"Korban masih mengajak kedua rekannya untuk minum lagi. Tapi kedua saksi itu sudah merasakan tenggorokannya panas menyengat dan perut mual, sehingga tidak mau lagi meminum ciu yang sudah dioplos itu," Bintoro mengungkap.

Namun, Bekti tetap meminum ciu oplosan tersebut.

Lantaran merasa tenggorokannya semakin panas dan perut melilit, kedua saksi kemudian meminum air kelapa hijau. Dipercaya, air kelapa hijau adalah penawar racun yang sudah kadung masuk ke dalam tubuh. Namun, korban tak mau melakukan hal yang sama.

Yang ditakutkan akhirnya terjadi. Tengah malam, korban lemas dan sesak nafas. “Mengetahui korban lemas dan sesak nafas, dua rekan korban kemudian membawa ke Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah. Namun, sekitar pukul 00.30 WIB, korban dinyatakan telah meninggal dunia,” Bintoro mengungkapkan.

Bintoro manambahkan, polisi lantas mengolah TKP dan memeriksa saksi-saksi. Polisi tak menemukan tanda penganiayaan pada jenazah korban. Dokter juga menyatakan korban ciu oplosan meninggal dunia dikarenakan keracunan minuman keras yang dioplos dengan potasium sianida.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya