Liputan6.com, Bengkulu - PT Pelabuhan Indonesia II bersama Pemerintah Provinsi Bengkulu tengah merancang pembangunan kawasan industri baru yang terintegritas dengan pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu. Sebanyak 700 hektare lahan di sisi timur dermaga Samudra disiapkan untuk pembangunan enam jenis hasil industri yang akan dimulai pada awal tahun 2018 mendatang.
General Manager PT Pelindo II Cabang Bengkulu Drajat Sulistyo mengatakan, enam kategori industri yang akan dibangun itu diantaranya industri produk turunan minyak mentah kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) terdiri atas 14 produk jenis makanan, kosmetik dan minyak goreng. JUga akan dibangun industri produk turunan batu bara, kayu, kopi, karet (ban) dan hasil bumi lain.
"Blue Print (cetak biru) kawasan Integrited Industrial Port ini sudah selesai, akan dimulai awal 2018," tegas Drajat di Bengkulu (1/10/2017)
Advertisement
Baca Juga
Operasional industri yang dibangun itu seiring dengan selesainya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di dekat pelabuhan dengan kapasitas listrik yang akan dipasok sebesar 2x100 mega watt. PLTU yang dibangun dengan sistem investasi murni perusahaan berbendera Tiongkok ini sedang dalam proses pengerjaan fisik dan diperkirakan akan megaliri listrik pada akhir 2018.
Saat ini sudah ada beberapa pengusaha besar yang melakukan pembicaraan dan segera meletakkan batu pertama (ground breaking) pembangunan pabrik. Sebanyak 215 hektare lahan sudah disurvey menunggu proses penandatanganan kontrak kerjasama dengan para pihak.
Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, Pemerintah Provinsi Bengkulu sangat serius melakukan jemput bola untuk mewujudkan rencana besar ini. Beberapa pihak termasuk Bank Indonesia, Pelindo, PLN, Industri kereta api dan BUMD sudah melakukan negosiasi negosiasi awal.
Bahkan pada pertengahan dan akhir Oktober ini akan dilakukan pertemuan para investor atau Invenstment Day yang diprakarsai pihak perbankan dan Pelindo.
"Kita terbuka bagi para investor dan akan memberikan kemudahan pelayanan, yang penting mereka nyaman berinvestasi disini," ujar Rohidin.
Terwujudnya kawasan industri baru ini tentu akan sangat menguntungkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara makro. Dalam hitungan statistik, kebutuhan tenaga kerja setiap 100 hentare industri baru akan membutuhkan sedikitnya 10.000 orang tenaga kerja.
Jika tahap awal dibangun 215 hentare industri, maka akan menyedot tenaga kerja sebanyak 21.500 orang, artinya ada 21.500 kepala keuarga yang menggerakkan ekonomi baru.
"Setidaknya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi sebesar 0,56 persen dari angka pertumbuhan Bengkulu saat ini sebesar 5,3 persen," kata Rohidin.
Saksikan video menarik di bawah ini:Â