Liputan6.com, Semarang - Sudah selesai menuntaskan studi S3, ternyata Lintang Ratri Rahmiaji tak bisa meninggalkan kegemarannya melihat-lihat karet penghapus. Jika mau, dipastikan ia akan menyandang gelar kolektor karet penghapus terbanyak di Indonesia, atau bahkan dunia. Hobinya mengoleksi karet penghapus diawali sejak Sekolah Dasar.
Kepada finalis Citizen Journalist Academy Semarang, Erlinda Puspita Wardani, bu doktor cantik ini menyebutkan jumlah koleksi karet penghapusnya saat ini mencapai 3.300 buah lebih.
"Rekor MURI setahu saya ada 500. Sekarang koleksi saya masih dihitung LEPRID (Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia), entah mau dicatatkan rekor atau tidak," kata Lintang Ratri Rahmiaji kepada Erlinda Puspita Wardani, Rabu, 4 Oktober 2017.
Advertisement
Baca Juga
Awalnya Lintang mengoleksi karet penghapus itu sekitar 1992. Lintang kecil tertarik melihat bentuk dan warna karet penghapus yang bermacam-macam dan unik-unik. Sejak itu, kegemarannya meningkat seiring dengan makin tingginya mobilitas dan daya jelajahnya, meski sesungguhnya ia sudah jarang atau nyaris tak pernah menggunakan karet penghapus karena tak lagi menggunakan pensil sebagai alat tulis.
Berbagai bentuk penghapus mulai dari yang sederhana seperti sekedar persegi dengan gambar huruf diatasnya yang khas asli Indonesia, hingga bentuk-bentuk aneh seperti buah-buahan, makanan, sayuran, es krim, hewan, transportasi, tanaman ia miliki. Tak hanya itu, ada juga karet penghapus yang dapat di bongkar pasang.
"Koleksi pertama saya karet penghapus berbentuk kereta api berwarna-warni. Saya beli di sebuah toko alat tulis. Sejak itu, saya sangat suka dan rajin mengumpulkan karet penghapus," kata Lintang.Kini, ruang kerjanya dipenuhi koleksi-koleksi penghapus yang lucu dan tersusun rapi di lemari kaca. Tak hanya dari Indonesia dengan beragam bentuk yang khas, namun juga berasal dari negara lain seperti Amerika, Inggris, Australia, Singapura dan Jepang. Mengetahui kegemaran Lintang, teman-temannya memberi dukungan dengan menghadiahi oleh-oleh karet penghapus, jika pulang berdinas di luar negeri.
Karet penghapus memang dikenal dengan harganya yang murah, namun ternyata ada juga yang harganya ratusan ribu.
"Saya punya satu paket penghapus Pokemon yang harganya mencapai Rp 720.000," kata Lintang menyebutkan harga koleksinya yang tergolong mahal.
Mengoleksi karet penghapus karena ketertarikan pada bentuk dan warna memang terlihat kekanak-kanakan. Namun jangan salah, setiap manusia memiliki naluri itu. Dan bagi Lintang itu suatu kesengajaan untuk menjaga nilai kemanusiaan dalam dirinya.
“Mengoleksi penghapus bagi saya adalah bagian memelihara 'kekanak-kanakan' dalam diri saya. Sebab menurut saya itu penting, karena bisa memberikan rasa riang, bahagia, menghilangkan rasa suntuk, ya pokoknya menjalani hidup dari sudut kacamata anak-anak. Jadi hidup nggak terlalu serius," kata Lintang.
(Erlinda Puspita Wardani-Finalis Citizen Journalist Academy Semarang kelas Menulis)