Duel Manusia Vs Babi Hutan Terulang, 2 Petani Patah Tulang

Dua petani yang diserang babi hutan hingga tersungkur di tanah dan menderita patah tulang mengaku tak pernah mengganggu babi.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 09 Okt 2017, 12:32 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2017, 12:32 WIB
Duel Manusia vs Babi Hutan Terulang, 2 Petani Patah Tulang
Dua petani yang diserang babi hutan hingga tersungkur di tanah dan menderita patah tulang mengaku tak pernah mengganggu babi. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Tegal - Konflik antara manusia dengan babi hutan kembali terjadi dan semakin memanas. Kejadian terbaru terjadi pada Minggu sore, 8 Oktober 2017 di Tegal, Jawa Tengah. Akibatnya, dua petani mengalami luka robek hingga patah tulang.

Kejadian itu berawal saat kedua korban bernama Ustad (45), warga Desa Gunung Agung, dan Rosidi (40), warga Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa, baru saja keluar dari kebun setelah bercocok tanam di sawah.

Tiba-tiba, seekor babi hutan menyerang dua petani di dua tempat berbeda sekitar pukul 16.30 WIB. Ustad diserang ketika sedang bercocok tanam di sawah miliknya, sedangkan Rosidi diserang saat sedang mencari rumput untuk makanan hewan ternak miliknya.

Meskipun kedua korban melawan, mereka tak sanggup dengan kekuatan babi hutan bewarna hitam itu. Mereka akhirnya jatuh tersungkur dengan sejumlah luka di bagian tubuh.

"Saya sempat menghindar, tapi babi itu seperti kesetanan mengincar saya. Karena serangan babi yang begitu liar, akhirnya saya jatuh tersungkur di tanah," ucap Ustad, Senin (9/10/2017).

Ia mengatakan dalam beberapa bulan belakangan, serangan babi hutan menjadi-jadi. Tak hanya merusak tanaman milik warga, babi hutan juga menyerang manusia yang dilihatnya.

"Ini benar-benar menakutkan seperti monster. Babi hutan itu badannya cukup besar. Dan juga tak segan-segan menyerang manusia yang dilihatnya di mana pun," kata dia.

Hal senada diungkapkan Rosidi. Ia mengaku tak pernah mengganggu babi hutan, meskipun tak sengaja melihat keberadaannya di kebun. Ia bahkan selalu menghindar jika melihat babi hutan.

"Enggak berani mendekat, takut diserang. Tapi mungkin karena babi hutan saat itu lihat saya, kemudian langsung menyerang," ucap Rosidi.

Akibat kejadian itu, keduanya mengalami luka robek di tangan, perut, dan kaki. Ustad masih dirawat di IGD Puskesmas Bumijawa. Sementara, kondisi luka Rosidi yang lebih parah memaksanya untuk dirujuk ke RSUD dr Soeselo Slawi.

Tenaga medis RSUD dr Soeselo Slawi, Ahmad Rosidi, mengatakan Rosidi memang mengalami luka-luka sedang, tetapi lukanya cukup banyak. Luka-luka itu meliputi patah tulang tangan, tulang kaki, dan tulang hidung.

"Kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut karena pasien merasakan nyeri di bagian dada," ucap Ahmad Rosidi.

Sebelumnya, pada Kamis, 5 Oktober 2017 lalu, seekor babi hutan dan seorang petani di Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, meregang nyawa usai duel di antara mereka di sebuah kebun.

Saat itu, korban bernama Tohari (55), warga Dukuh Salam, Kecamatan Slawi, sempat dilarikan di Rumah Sakit dr Soeselo Slawi. Namun, karena luka-luka parah yang dideritanya di bagian kepala, rahang, dada dan kakinya, ia meninggal dunia.

Babi yang membuat Tohari meninggal dunia kemudian diburu warga. Si babi akhirnya mati dan sempat menjadi tontonan warga.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya