Bandara JBS untuk Kabupaten Penghasil Bulu Mata dan Knalpot

Pemerintah memastikan pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) di Purbalingga, daerah penghasil bulu mata dan knalpot.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 04 Des 2017, 07:30 WIB
Diterbitkan 04 Des 2017, 07:30 WIB
Senyum sumringah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Bupati Purbalingga, usai menandatangani MoU detail pembangunan Bandara JBS. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo/Dinkominfo PBG)
Senyum sumringah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Bupati Purbalingga, usai menandatangani MoU detail pembangunan Bandara JBS. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo/Dinkominfo PBG)

Liputan6.com, Purwokerto - Kabupaten Purbalingga dikenal dengan dua produk khasnya, bulu mata dan knalpot. Ratusan pabrik dan industri rumahan menjadi sentra dua produk andalan ini.

Bulu mata Purbalingga telah diekspor ke hampir seluruh dunia, mulai negara-negara Asia, Eropa, hingga Amerika Serikat. Sejumlah artis Hollywood dan selebritas internasional adalah pemakai setia bulu mata dari Purbalingga.

Ratusan ribu pekerja terserap sebagai tenaga kerja. Serapan ini bertambah setelah industri garmen mulai berkembang. Tak pelak, Purbalingga menyulap diri menjadi kabupaten yang produktif.

Lantas, sekitar lima tahun terakhir, pemerintah setempat mulai menggenjot sektor pariwisata untuk menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tempat wisata yang ada direvitalisasi. Desa-desa didorong mengembangkan potensi lokal dan beranjak menjadi desa wisata.

Investor nasional maupun internasional, perlahan mulai masuk ke wilayah yang dulu dikenal dengan destinasi wisatanya yang melegenda, Goa Lawa. Meski begitu, diakui berbagai kalangan, investasi di sektor pariwisata masih lambat. Ini lantaran Purbalingga masih kalah gaung dengan Banyumas yang memiliki destinasi wisata ikonis, Baturraden.

Namun, sekarang, angin investasi rupanya tengah bertiup ke Purbalingga. Ini setelah pemerintah memastikan pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS). Bandara ini dianggap sebagai jalan lempang pariwisata Purbalingga.

Bupati Purbalingga, Tasdi mengatakan usai penandatanganan nota kesepemahaman (MoU) antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Purbalingga dan PT Angkasa Pura 2 terkait pengelolaan Bandara JBS, Purbalingga langsung kebanjiran tawaran investasi.

Dari Hotel Sampai Padang Golf

Owabong Waterpark, destinasi wisata andalan Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Owabong Waterpark, destinasi wisata andalan Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Salah satunya adalah pembangunan hotel berstandar internasional. Terakhir ini, Hotel bintang 3 akan dibangun di desa Panican Kecamatan Kemangkon. Sebelumnya, Pemkab memastikan pembangunan resort senilai Rp 97,5 Miliar oleh investor asal Korea Selatan.

Tak hanya hotel dan penginapan, investor juga melirik potensi wisata lainnya, yakni padang golf dan tentu sektor produksi.

"Ada investor lapangan golf, ada investor yang akan membangun pabrik mesin, pengembangan beras, ada juga investor akan membangun pabrik gula," Tasdi menambahkan, Sabtu malam, 2 Desember 2017.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Jarot Sopan Riyadi menilai pembangunan JBS akan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Ia juga yakin, bandara JBS akan menjadi gerbang emas meningkatnya perekonomian.

Sebab, bandara JBS akan memicu percepatan pergerakan pelaku usaha dan barang dari dan keluar Purbalingga. Keberadaan bandara pula jaminan mudahnya akses ke daerah-daerah yang tadinya hanya bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi atau moda transportasi massal darat.

"Pergerakan orang dan barang akan meningkat sehingga meningkatkan volume perdagangan," ujar Jarot.

Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah bagian Barat selama tiga tahun terakhir trennya terus meningkat. Di 2017 ini, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,73 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tingkat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang 5,42 persen.

Segunung Harapan untuk Bandara

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Bandara Wirasaba, yang kini diubah namanya menjadi Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS), Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Bandara Wirasaba, yang kini diubah namanya menjadi Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS), Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Sebelumnya, PT Angkasa Pura 2, Pemprov Jateng dan Pemda Purbalingga bersepakat membuat MoU detail pembangunan Bandara BJS Purbalingga. Penandatangan dilakukan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Bupati Purbalingga H Tasdi, dan Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaludin, Jumat (17/11/2017).

Penandatanganan MoU ini bakal melancarkan proses pembangunan, pengembangan dan pengelolaan BJS menjadi bandara komersial.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan penandatanganan kesepahaman ini menandakan wujud nyata nasionalisme para pemangku kepentingan. Purbalingga, merupakan tempat bersejarah lahirnya Jenderal Soedirman. Sebab itu, Bandara Soedirman tepat dibangun di daerah ini.

Ganjar meyakini pembangunan bandara ini bakal memacu perekonomian Purbalingga dan Jawa Tengah, terutama di bagian barat. Sebab, keberadaan bandara memperlancar dan mempercepat transportasi ke wilayah Purbalingga dan dan sekitarnya.

"Keberadaan bandara, juga akan membuka akses perdagangan, perekonomian dan pariwisata. Jika mau ke Dieng atau tempat wisata di Purbalingga atau sekitarnya, landing pesawatnya nanti cukup di Purbalingga," kata Ganjar, melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya