Demi ASI, Para Mbok Jamu Banyuwangi Latihan Pijat Payudara

Para mbok jamu juga dilatih untuk membuat biskuit yang bisa melancarkan produksi ASI.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 06 Des 2017, 04:01 WIB
Diterbitkan 06 Des 2017, 04:01 WIB
Ilustrasi ASI
Ilustrasi ASI (iStock)

Liputan6.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur, mempunyai program Ayo Kembali ke ASI, yang dijalankan di wilayah Puskesmas Sempu. Kampanye pro-ASI itu dikemas dengan mengajak berbagai elemen untuk menyampaikan tentang pentingnya ASI bagi perkembangan anak.

Pemkab Banyuwangi menggandeng loper koran yang mengantar atau jualan koran sekaligus mengampanyekan ASI. Para loper koran dibekali leaflet dan buku saku tentang ASI untuk dibagikan kepada warga.

Selain loper koran, penjual jamu keliling juga dibekali pengetahuan yang sama. Mereka diberi pelatihan pembuatan Biskuit ASI, biskuit yang dibuat dari daun kelor dan katuk yang bisa memperlancar produksi ASI.

"Bahkan para mbok jamu ini dilatih untuk materi massage (pijat) punggung dan payudara untuk melancarkan ASI," ucap Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono, Selasa, 5 Desember 2017.

Dengan adanya inovasi tersebut, Kabupaten Banyuwangi kembali masuk dalam jajaran penyelenggara program inovasi pelayanan publik terbaik. Selain program inovasi Kembali ke ASI, program Smart Kampung juga masuk jajaran terbaik di Top 25 Inovasi Pelayanan Publik Jatim.

Penghargaan diserahkan Gubernur Jatim Soekarwo kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan disaksikan Deputi Kementerian PAN-RB Diah Natalisa.

"Inovasi adalah napas bagi pemerintah daerah, karena hanya dengan itulah kita bisa meningkatkan pelayanan publik. Zaman now ini kan ekspektasi masyarakat tinggi, nah kalau tidak berinovasi, pemerintah daerah akan kelimpungan," tutur Anas.

 

Hasil Kunjungan ke Azerbaijan

Demi ASI, Para Mbok Jamu Banyuwangi Latihan Pijat Payudara
Bupati Banguwangi Abdullah Azwar Anas menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur atas program Smart Kampung. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Anas menjelaskan, program Smart Kampung memadukan antara pemanfaatan teknologi informasi, peningkatan pelayanan publik, pengentasan kemiskinan, pendidikan-kesehatan, dan pembelajaran berbagai bidang.

"Desa menjadi garda terdepan pelayanan publik, termasuk menjadi pusat aktivitas warga. Anak-anak berkesenian di kantor desa, belajar dan sebagainya," katanya.

"Jadi ini datanya yang berjalan, bukan orangnya, sehingga warga desa terbantu," imbuhnya.

Sementara itu, Deputi Pelayanan Publik Kementerian PAN-RB Diah Natalisa mengatakan, Banyuwangi mempunyai komitmen kuat untuk terus membenahi pelayanan publik.

"Bupati Banyuwangi Pak Anas ini kita ajak melihat Mal Pelayanan Publik terbaik dunia di Azerbaijan, begitu pulang seminggu langsung diimplementasikan di Banyuwangi. Tentu dengan beberapa kekurangan yang perlu dibenahi, tapi itu sudah sangat luar biasa," ujar Diah.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya