KRI Dewaruci Mengarungi Misi Pelayaran Terakhir

Kehadiran KRI Dewaruci di Pelabuhan Belawan, Medan, merupakan rangkaian Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) 2017 sejak November 2017.

oleh Reza Efendi diperbarui 06 Des 2017, 17:31 WIB
Diterbitkan 06 Des 2017, 17:31 WIB
KRI Dewaruci
Kapal latih tiang tinggi legendaris KRI Dewaruci singgah di Pelabuhan Penumpang Bandar Deli, Belawan, Medan, Sumatera Utara. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Medan - Kapal latih tiang tinggi legendaris Kapal Republik Indonesia atau KRI Dewaruci singgah di Pelabuhan Penumpang Bandar Deli, Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara. Kehadiran KRI Dewaruci merupakan rangkaian kegiatan Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) 2017 yang diselenggarakan mulai November 2017.

Corporate Secretary PT Pelabuhan Indonesia I atau Pelindo I, M Eriansyah mengatakan, KRI Dewaruci berlabuh di Terminal Penumpang Bandar Deli, Belawan, selama dua hari, yaitu pada 6 dan 7 Desember 2017.

Hal ini upaya untuk memperkenalkan KRI Dewaruci sebagai pembawa misi budaya kemaritiman nasional, serta memperkenalkan Terminal Bandar Deli dan Pelabuhan Belawan kepada masyarakat luas.

"Berlabuhnya KRI Dewaruci ini momentum bagi kami memberikan pengenalan lebih kepada masyarakat tentang kapal pembawa misi budaya kemaritiman nasional," ucap Eriansyah, Rabu (6/12/2017).

Selain itu, KRI Dewaruci yang telah mengarungi lima benua dan tujuh samudra merupakan monumen kemaritiman negara Indonesia. Pelindo I merasa perlu memperkenalkannya kepada masyarakat, agar masyarakat mengerti sejarah nasional sebagai bangsa maritim yang besar.

KRI Dewaruci berlabuh di Pelabuhan Belawan setelah singgah di Sabang, Aceh, untuk mengikuti rangkaian Sail Sabang 2017. Kapal Dewaruci dilepas dari Tanjung Priok, Jakarta Utara oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan pada 20 November 2017.

Kapal latih tiang tinggi legendaris KRI Dewaruci singgah di Pelabuhan Penumpang Bandar Deli, Belawan, Medan, Sumatera Utara. (Liputan6.com/Reza Efendi)

KRI Dewaruci menjalankan misi Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 dengan jalur pelayaran, Tanjung Priok, Batam, Sabang, Belawan dan kembali ke Jakarta selama 28 hari.

"Perjalanan menuju Sabang kali ini merupakan perjalanan terakhir yang menjadi puncak purna tugas KRI Dewaruci, yang telah mengemban misi pelatihan dan budaya bagi negara selama 64 tahun," Eriansyah menerangkan.

Bawa 68 Pelajar SMA Berprestasi

KRI Dewaruci
Kapal latih tiang tinggi legendaris KRI Dewaruci singgah di Pelabuhan Penumpang Bandar Deli, Belawan, Medan, Sumatera Utara. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Dalam pelayaran terakhirnya, KRI Dewaruci membawa 68 pelajar sekolah menengah atas (SMA) yang berprestasi dari 34 provinsi melalui program Ekspedisi Nusantara Jaya yang dikoordinasikan oleh Kemenko Bidang Kemaritiman.

Selama berada di Belawan, KRI Dewaruci dibuka untuk masyarakat umum sebagai rangkaian dari Dewa Ruci Expo yang digagas oleh Pelindo I dan Pustaka Terapung.

Tak hanya itu, kegiatan lain akan dilaksanakan selama pelaksanaan expo, di antaranya lomba foto, lomba cipta, dan baca puisi. Termasuk pula lomba mewarnai, Dewaruci Tour, aksi tanam bakau, Mejuah-juah Night, UMKM Exhibition, food festival, aksi tanam bakau, aksi donor darah, dan Indie Band Competition.

Kapal latih tiang tinggi legendaris KRI Dewaruci singgah di Pelabuhan Penumpang Bandar Deli, Belawan, Medan, Sumatera Utara. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Eriansyah menyebut, 3.000 orang ditargetkan untuk mengunjungi pelaksanaan Dewaruci Expo selama dua hari ke depan. Pelajar dan masyarakat umum menjadi target pelaksanaan kegiatan ini, guna memperkuat pengetahuan akan kebesaran bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim dunia.

"Dengan kegiatan ini, kami berharap Pelabuhan Belawan juga dapat ambil bagian sebagai pelabuhan penting di Indonesia bagian barat, dalam mendukung poros maritim nasional," Eriansyah menandaskan.

KRI Bima Suci, Pengganti Kapal Dewaruci

Lebih Dekat Dengan KRI Bima Suci
Roda kemudi KRI Bima Suci yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (16/11). KRI Bima Suci merupakan kapal layar latih bagi taruna pengganti kapal legendaris KRI Dewaruci yang sudah beroperasi sejak 1953. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

KRI Bima Suci akhirnya menggantikan kapal layar latih legendaris milik TNI Angkatan Laut, KRI Dewaruci, yang telah 64 tahun berlayar. Lalu, bagaimana nasib kapal legendaris itu?

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi menyatakan akan tetap menggunakan kapal legendaris itu. Namun, KRI Dewaruci hanya dioperasikan paling lama lima sampai 10 tahun ke depan.

"Paling lama 5-10 tahun lagi, setelah itu dimonumenkan," ucap Ade di dermaga Jakarta Internasional Container Terminal II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis, 16 November 2017.

Dia menjelaskan, pengoperasian itu hanya sebatas melatih anak buah kapal di dalam negeri. Dengan begitu, KRI Dewaruci dapat memberikan kenangan tersendiri.

KRI Dewaruci juga akan digunakan untuk melatih berlayar para generasi muda atau sebagai bentuk bela negara di Kementerian Pertahanan. "Sehingga mereka tetap memiliki pengalaman berlayar dan memberikan momentum dan memori sendiri bagi para tentara bela negara," jelas Ade.

Sebelum tiba di Jakarta, KRI Bima Suci terlebih dahulu singgah di Padang setelah melaksanakan pelayaran dari Spanyol sejak 18 September 2017. Kapal Buatan Freire Shipyard di Vigo, Spanyol, ini dikomandani oleh Letkol Laut (P) Widyatmoko Baruno Aji sebagai Komandan pertama di kapal tersebut.

Kapal layar latih milik TNI Angkatan Laut penerus kapal legendaris KRI Dewaruci, yakni KRI Bima Suci - 945 tiba secara resmi di dermaga Jakarta Internasional Container Terminal II, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kedatangan itu langsung diterima oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu yang dihadiri pula Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Ryamizard menyatakan, KRI Bima Suci tampak jauh lebih baik dan lebih bagus dibandingkan dengan KRI Dewaruci, sehingga diharapkan dapat berlayar selama 100 tahun lamanya.

"Kalau Dewaruci ini sampai sekarang 64 tahun berlayar. Itu bukan kita tidak mampu, tapi kita tunjukkan bagaimana kita memelihara kapal dengan baik," ucap Ryamizard.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi menyatakan, KRI Bima Suci secara peralatan lebih canggih untuk pendidikan dibandingkan dengan KRI Dewaruci.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya