Liputan6.com, Banyumas - Lokawisata Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, berada di lereng selatan Gunung Slamet. Panorama menakjubkan, dipadu suhunya yang segar khas pegunungan, memicu kunjungan turis yang semakin bertambah dari tahun ke tahun.
Lokawisata yang diklaim paling lengkap di Jawa Tengah ini, pada tahun 2017 dikunjungi oleh 625.406 turis. Ini adalah angka tertinggi dari seluruh objek wisata yang dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Banyumas.
Lima objek wisata yang dikelola pemda, yakni Baturraden, Taman Hiburan Rakyat (THR) Pangsar Soedirman, Andang Pangrengan, Taman Bale Kemambang dan Kalibacin belum dimasukkan dalam laporan pendapatan 2017.
Advertisement
Baca Juga
Di 2017, jumlah pengunjung lima objek wisata yang dikelola Pemda Banyumas mencapai 1.311.262 orang. Namun, empat objek wisata, di luar Baturraden, belum menyerahkan laporan kunjungan selama bulan Desember.
"Alhamdulillah target sudah terlampaui. Yang sudah melaporkan Desember 2017 baru Baturraden," ucap Kepala Bidang Pariwisata Banyumas, Saptono Supriyanto, Rabu, 3 Januari 2018.
Hanya pada Desember 2017, Baturraden memperoleh pendapatan sebesar Rp 785.644.500 dengan jumlah pengunjung mencapai 56.876 orang.
Lampaui Target Perolehan Retribusi Tahunan
Saptono mengklaim, perolehan retribusi pariwisata telah surplus Rp 2,5 miliar. Padahal, belum seluruh pendapatan akhir objek wisata yang dikelola Pemda Banyumas telah direkapitulasi.
Di tahun 2017, Pemda Banyumas menargetkan pendapatan Rp 7,5 miliar dari seluruh objek wisata yang dikelola.
Namun, hingga November saja, target tersebut telah terlampau. Di bulan itu, pendapatan retribusi pariwisata dari lima objek wisata mencapai Rp 9.186.194.750.
Ditambah dengan pendapatan Baturraden pada Desember, pendapatan retribusi objek wisata Banyumas sementara ini telah mencapai Rp 9.971.839.250 atau surplus sekitar Rp 2,5 miliar.
Dari lima objek wisata, Baturraden tetap menjadi objek wisata yang pendapatannya paling besar, yakni Rp 808.376.250.000, menyusul kemudian Taman Bale Kemambang dan Taman Rekreasi Andang Pangrengan, masing-masing sekitar Rp 400 juta lebih.
Saptono menerangkan, untuk menjaga performa objek wisata yang dikelola, Dinas Pariwisata selalu meningkatkan pelayanan. Sebab, pelayanan terbaik merupakan kunci kesuksesan pengelolaan wisata.
“Kita meningkatkan pelayanan, kita mengimbau kepada pengelola wisata untuk melakukan langkah-langkah, pengecekan, agar benar-benar aman,” dia menerangkan.
Advertisement
Penambahan Wahana Baru dan Peningkatan Layanan
Pemda Banyumas dan pengelola tempat wisata juga selalu berupaya menambah wahana wisata baru tiap tahun. Selain itu, pengelola pun meningkatkan sistem keamanan, kebersihan, dan pelayanan mulai dari transportasi hingga lokasi parkir.
Ia juga menjamin, seluruh tarif yang dikenakan, mulai retibusi masuk wahana wisata, parkir, hingga harga makanan diatur oleh pengelola demi kenyamanan wisatawan.
Sejumlah wahana baru yang kini menjadi favorit Baturraden antara lain sepeda gantung. Pasalnya, sepeda ini berada di ketinggian antarwahana yang berada di lereng pegunungan.
Adapun wahana lainnya sudah melegenda, seperti Pancuran Pitu, Taman Baturraden, Jembatan Cinta, hingga Kebun Binatang tetap menjadi wahana yang diminati.
Tingginya kunjungan Lokawisata Baturraden tak lepas dari promosi yang gencar dilakukan oleh pengelola wisata. Efek promosi yang dilakukan oleh wisatawan dari media sosial juga amat besar.
"Mereka berfoto-foto, selfie-selfie, kemudian diunggah ke media sosial. Itu jadi promosi yang ternyata efektif juga," ucapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini: