Hasoe Angels, Band Nyentrik Asal Jogja yang Belakangan Hit

Dengan menyanyikan lagu dangdut dan pop, aksi panggung Hasoe Angels mulai mendapat perhatian di Jogja.

oleh Yanuar H diperbarui 20 Jan 2018, 05:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2018, 05:00 WIB
Hasoe
Hasoe Angels, band nyentrik asal Jogja yang belakangan hit. (Yanuar H/Liputan6.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - Penampilan panggung yang menarik bisa dilihat dari aksi penyanyi dan pemain musiknya. Dengan menyanyikan lagu dangdut dan pop, aksi panggung Hasoe Angels, band nyentrik asal Jogja mulai mendapat perhatian. 

Dibentuk di Kot Gudeg, Hasoe Angels mulai mendapat banyak penggemar dari aksi panggungnya. Walaupun sudah beredar sejak 2008, namun baru tiga tahun terakhir Hasoe Angels mulai diminati.

"Mulai tahun 2008, tapi mereka belum pakai kostum tematik masih baju biasa," ujar Hadi Soesanto pimpinan Hasoe Angels, Senin, 14 Januari 2018.

Nama band nyentrik Hasoe Angels diambil dari nama ketua personelnya, yaitu Hadi Soesanto. Penyanyinya menggunakan kostum nyentrik dan tematik.

"Kita bikin konsep yang beda, apa pun lagunya tetap sama kita bikin sesuatu yang lain pakai kostum beda. Alhamdulillah dapat respons dari masyarakat dan beberapa perusahaan," ujarnya.

Namun, ia mengaku dari dulu selalu menggunakan kostum yang aneh-aneh setiap pentas dan memainkan electone-nya. Namun sejak penyanyinya juga memakai kostum yang unik seperti dirinya, maka penampilan pentasnya semakin menarik penonton.

"Saya basic seni rupa jadi tahu proporsi yang benar, dia (penyanyi) pakai kostum dulu kan kita menghibur orang," katanya.

 

 

 

 

 

Penyanyinya Disebut Angels

Hasoe
Hasoe Angels, band nyentrik asal Jogja yang belakangan hit. (Yanuar H/Liputan6.com)

Ia pun memiliki ratusan angels yang siap menemaninya pentas di berbagai daerah. Tidak hanya lokal Yogyakarta, tapi juga dari daerah Indonesia hingga luar negeri seperti Jepang dan Hong Kong.

"Kalau dikumpulkan, mereka ada ratusan," tuturnya.

Ia mengaku gampang mencari angels yang siap menghibur, namun syarat yang dipakainya adalah proporsional. Khususnya bentuk tubuh yang cantik dan pandai menghibur, merupakan syarat mutlak menjadi angels-nya.

"Proporsi cantik, proporsi badannya, item boleh tapi proporsional menarik, suara nomor 60 itu. Yang penting chasing-nya dulu," ujarnya.

Namun, ia seringnya berkelana mencari angels lainnya. Ia pun tidak jarang langsung mengintip berbagai acara musik yang ia temui untuk mencari angels baru.

"Saya sering survei ada show, saya nonton, saya lirik. Karena angels lain pasti tergilas zaman dan akan terganti," ujarnya.

Ia mengaku saat ini angels jagoannya ada beberapa yang siap menemaninya pentas. Namun, nama Riris Arista, Uci Farantika, Kiki Alfiani menjadi nama terdepan untuk menyelesaikan misinya.

"Saya harap angels-nya lain muncul. Sementara andalan ya ini tiga, Riris, Uci, dan Kiki,” ujarnya.

Hadi mengatakan pula, menjadi angels-nya akan memiliki nilai yang tinggi. Sebab, tidak hanya menarik saat tampil, namun juga honor yang didapat.

"Kerjanya ringan gajinya lebih tinggi, jamnya jelas. Aman, enggak ada yang nakal, selesai pentas bukan urusanku. Saya enggak peduli," ucapnya.

Sosok Hasoe

Hasoe
Hasoe Angels, band nyentrik asal Jogja yang belakangan hit. (Yanuar H/Liputan6.com)

Laki laki kelahiran 1965 ini meletakkan titel S.E., atau Sarjana Elektone di belakang namanya memiliki tujuan. Lulusan ISI Yogyakarta jurusan Seni Lukis ini untuk memperlihatkan bahwa banyak sarjana yang bekerja tidak sesuai bidangnya.

"Sarjana electone itu kritik, banyak sarajana ekonomi tidak berkerja di ekonomi sarjana hukum malah dodol hape (jualan ponsel)," ujarnya.

Saat ini, ia sering berpakaian seperti polisi dengan berbagai lencana dan pangkat yang dipasang di beberapa sergamnya. Namun ia memastikan jika semua pangkat yang dipakainya adalah palsu.

"Pangkatnya apa enggak tahu, ini India, ini dari Moldova. Saya ke sana sendiri ke Moldova jadi tiap tahun dapat undangan ke luar negeri. Bisa dibilang polisi, tapi kok pink, ora sangar blas (tidak seram sama sekali)," ujarnya.

Ia memiliki banyak cita-cita dengan angels-nya, yaitu ingin pentas di Australia, Suriname, dan Eropa. Selain itu ia berharap memiliki lagu buatannya sendiri suatu saat nanti.

"Kita mimpi punya lagu sendiri kita berpikir buat lagu tidak mudah. Lagu NDX tidak akan abadi," ujarnya.

Harapan Hasoe pun sederhana, menghibur masyarakat dan enggan terkenal.

"Saya bareng Soimah. Saya merasakan dia di bawah tekanan industri. Harus tepat waktu yang rutin. Saya enggak mau begitu, saya penginnya ngene wae (begini saja)," ujarnya.

Terkait mulai banyaknya penyanyi dangdut yang menggunakan kostum tematik seperti penyanyinya ia tidak masalah. Bahkan ia cukup senang karena idenya dapat bermanfaat bagi orang lain.

"Saya pakai kostum karena biasanya enggak ada dangdut pakai kostum. Sekarang mulai ditiru, ya sudah enggak masalah. Itu rezeki dia," tuturnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya