Siswa-Siswa Sering Kesurupan, Sekolah Libur Seminggu

Kasus kesurupan siswa-siswa sudah parah. Pihak sekolah meliburkan siswa dengan izin pihak dinas.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jan 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2018, 10:00 WIB
Belasan siswa kesurupan di SMP Negeri 2 Pakuncen, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Belasan siswa kesurupan di SMP Negeri 2 Pakuncen, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Bangka Tengah - Pihak SMPN 2 Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meliburkan seluruh siswanya selama satu minggu karena kasus kesurupan yang sering menimpa siswanya.

Wakil Kepala Sekolah SMPN 2 Lubuk Besar, Afriadi Sintong, di Lubuk Besar, mengatakan belakangan ini sejumlah siswa sering kesurupan sehingga sekolah terpaksa meliburkan siswa selama satu minggu penuh.

"Kami meliburkan siswa atas persetujuan Dinas Pendidikan Bangka Tengah karena khawatir kasus kesurupan ini menimbulkan korban karena kondisinya sudah parah," katanya, dilansir Antara, Senin, 29 Januari 2018.

Sebelum diliburkan, kata dia, pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi dengan Dinas Pendidikan Bangka Tengah dan diambil keputusan seluruh siswa diliburkan selama satu minggu.

"Keputusan siswa diliburkan karena pihak sekolah akan mengatasi kasus ini sehingga benar-benar aman dan siswa tidak merasa takut lagi kembali bersekolah," katanya.

Pihaknya belum bisa memastikan seperti apa kronologi kasus yang membuat banyak siswa kesurupan karena saat ini masih mencari tahu apa pemicunya.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

 

17 Siswa Kesurupan dalam 3 Hari

Guru dan siswa berusaha menenangkan siswi yang kesurupan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Guru dan siswa berusaha menenangkan siswi yang kesurupan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Kasus banyak siswa kesurupan juga terjadi di Banyumas, Jawa Tengah, belum lama ini.

Pengamatan Liputan6.com, di ruang kelas, sejumlah guru SMP Negeri Pakuncen Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berusaha menenangkan seorang siswi yang berteriak-teriak histeris. Siswi itu kesurupan dan meracau tak karuan.

Seorang guru lantas membacakan ayat-ayat Alquran. Namun, siswi itu tak kunjung tenang. Ia meronta, berusaha menjambak rambutnya sendiri dan menendang-nendang.

Situasi yang nyaris sama juga terjadi di musala sekolah. Guru dan siswa menenangkan rekan mereka yang juga kesurupan massal. Ada pula beberapa siswi yang bertingkah aneh. Mereka hendak lari menuju jalan raya. Pemuka agama dan dukun ebeg (kuda lumping) pun didatangkan untuk menyembuhkan para siswa yang diduga mengalami kesurupan massal ini.

Sementara, di halaman sekolah, guru, siswa, dibantu kepolisian menenangkan siswi yang telah tersadar dan mengantarnya pulang ke rumah.

Senin, 15 Januari 2018, belasan siswi di SMP Negeri 2 Pakuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kesurupan massal. Sekolah terpaksa memulangkan siswa lebih dini untuk mencegah meluasnya kesurupan ini.

Anehnya, yang kesurupan nyaris seluruhnya perempuan. "Masih diselidiki. Ya kami belum tahu," ucap Kepala SMP Negeri 2 Pakuncen, Muzaeni, saat ditanya penyebab kesurupan massal ini.

Ia pun mengaku belum memperoleh data pasti berapa jumlah siswa yang kesurupan. Data yang diperoleh, jumlah siswa yang kesurupan mencapai 17 orang.

Ternyata, kesurupan ini tak hanya terjadi hari ini. Sabtu dan Jumat lalu, belasan siswi juga kesurupan. Namun, jumlah siswi yang kesurupan hari ini lebih banyak dibanding hari sebelumnya.

Seorang siswa yang enggan disebut namanya mengungkapkan, ada rekannya yang mengikuti kesenian ebeg atau kuda lumping. Siswi itulah yang pada Jumat lalu kesurupan untuk pertama kali.

Siswi itu berteriak histeris dan bertingkah aneh. Ia pun lari ke halaman dan seperti mencari sesuatu. Mendadak sontak, kesurupan ini menular ke rekan-rekan lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya