Sebelum Mati, Paus yang Terdampar di Bombana Sempat Menangis

Ukuran paus sperma yang besar, membuat nelayan tak bisa menolong paus yang terdampar. Paus itu bahkan sempat menangis.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 03 Feb 2018, 10:08 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2018, 10:08 WIB
Paus
Sebelum mati, paus sperma yang terdampar di Bombana sempat menangis. Foto: (Ahmad Akbar Fua/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bombana - Seekor paus jenis sperma, terdampar di Kelurahan Tompobatu, Kecamatan Kasipute, Kabupaten  Bombana, Sulawesi Utara, Kamis (1/2/2018) sekitar pukul 08.00 Wita. Saat ditemukan, ternyata paus sepanjang 17,40 meter itu sempat membuat heboh.

Ternyata, menurut warga setempat, paus sempat mengeluarkan air mata. Salah satu alasan yang menyebabkan warga tertarik dan berbondong-bondong mendatangi lokasi paus yang berada sekitar 200 meter dari bibir pantai.

"Sedih lihat paus itu, sempat mengeluarkan air mata," ujar Fadri, Jumat (2/2/2018).

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Seksi Konservasi Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara, Darman. Darman mengatakan, paus ini sudah dilihat nelayan di wilayah itu sekitar pukul 07.00 Wita.

"Nelayan yang kami konfirmasi, mengatakan kelopak mata paus sempat berkedip-kedip saat dilihat pertama kali oleh nelayan pemasang jaring di lokasi," ujar Darman.

Darman mengatakan, kemungkinan jika paus dilihat lebih cepat mungkin bisa tertolong. Namun, besarnya tubuh paus akan menyulitkan evakuasi ke tengah laut.

 

 

 

Tiga Bulan Lalu, Paus Pernah Muncul di Wilayah Bombana

Paus
Sebelum mati, paus sperma yang terdampar di Bombana sempat menangis. Foto: (Ahmad Akbar Fua/Liputan6.com)

Tiga bulan sebelumnya, sekitar akhir Oktober 2017, nelayan sudah melihat kawanan paus di wilayah perairan Bombana. Meskipun, saat itu tidak terpikir jika wilayah itu sempat menjadi

"Nelayan sudah sempat lihat, meskipun demikian, mereka tidak ganggu karena tahu itu ikan besar," ujar Darman.

Menurut sejumlah nelayan, paus juga terlihat beberapa hari sebelum terdampar.

"Tapi, kami kira tidak kandas sampai di pantai," ujar Badrun, salah seorang nelayan di Kecamatan Kasipute.

Membusuk, Daging Paus Akan Dibakar

Paus
Sebelum mati, paus sperma yang terdampar di Bombana sempat menangis. Foto: (Ahmad Akbar Fua/Liputan6.com)

Sejumlah pihak terkait di Bombana, mulai mengambil sikap terhadap bangkai paus yang mulai berbau menyengat. Sejak ditemukan Kamis (1/2/2018), mamalia laut terbesar ini tidak disentuh oleh warga.

Pihak Polsek Rumbia, bekerjasama dengan Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Kabupaten Bombana akan membakar bangkai paus pada Sabtu (3/2/2018). Paus ini, akan dibakar ditempatnya terdampar dengan petunjuk dan arahan dari Pihak DKP Bombana serta kehutanan.

"Paus akan dihanguskan, sebab sudah membusuk. Jangan sampai mengganggu warga dan hewan sekitar," ujar Humas Polres Bombana, AKP Sahar, Jumat (2/2/2018).

Sahar mengatakan, rencana membakar paus sudah dibicarakan dengan Kepala Dinas Kalautan Perikanan dan Kapolsek Rumbia.

Sebelumnya, pihak BKSDA Sulawesi Tenggara menyatakan harus ada koordinasi dengan semua pihak terkait jika ingin mengevakuasi dan menyelamatkan tulang belulang bangkai paus hingga ke daratan. Sebab, diperlukan biaya cukup besar untuk membawa bangkai hewan raksasa selebar 4 meter lebih itu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya