Liputan6.com, Bolang Mongondow - Kisah pilu dialami seorang kepala sekolah (kepsek) di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara. Astri Tampi (57) Kepala SMP Negeri 4 Lolak harus dirawat di rumah sakit akibat dianiaya oleh Delmart Pokalira (41).
Kepala sekolah itu mendapat luka cukup parah. Dia luka di bagian kepala, hidung retak, tangan mengalami luka robek yang dalam serta sekujur tubuhnya mengalami luka lebam dan sempat berdarah saat dibawa ke rumah sakit.
Advertisement
Baca Juga
Kejadian memilukan ini terjadi Selasa 13 Februari 2018 di ruang kerjanya di SMP Negeri 4 Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Kepala sekolah itu sempat 3 kali berpindah rumah sakit, karena luka yang dialaminya memang sangat parah.
Kejadian nahas ini bermula dari media sosial, di mana sejumlah murid asal sekolah tersebut menyebar isu bahwa di sekolah tersebut ditemukan murid perempuan yang membawa alat tes kehamilan dan kedapatan oleh guru.
Isu Sempat Viral
Sempat viral di Desa Lolak, Astri mencoba mencari tahu isu tersebut apakah benar. Tetapi, setelah ditelusuri, ternyata hal itu hanyalah isu yang dibuat oleh beberapa murid, termasuk anak dari pelaku penganiayaan Delmart Polikara.
Karena telah membuat keresahan dan mendapatkan protes keras dari orangtua anak yang difitnah di media sosial tersebut, Astri pun memanggil para penyebar isu dan memintakan surat pernyataan jika hal yang disebar tersebut adalah tidak benar.
Beberapa murid langsung membuat pernyataan tersebut. Sayangnya, anak pelaku rupanya tak datang untuk membuat pernyataan. Rupanya pelaku Delmart, tak ingin anaknya membuat pernyataan tersebut.
Puncaknya, pada Selasa pagi, Delmart bersama anaknya menghadap ke Astri. Astri yang tak menaruh curiga kemudian mengajak keduanya ke ruangan kepala sekolah, untuk memberikan penjelasan mengenai kesalahan yang dilakukan anak pelaku Delmart, di mana pihak sekolah menginginkan supaya dibuatkan surat pernyataan.
Advertisement
Wali Murid Naik Pitam
Tetapi, belum selesai penjelasan, Delmart naik pitam. Dirinya langsung menggebrak meja kaca di ruangan tersebut hingga pecah. Serpihan kaca tersebut mengenai tangan Astri hingga robek.
Sudah terluka dan berdarah, Delmart bukannya menghentikan aksinya, dia justru mengambil kaki meja yang telah hancur dan memukul kepala, wajah dan tubuh Astri sebanyak empat kali.
Tak sampai di situ, Delmart kemudian mengambil pecahan kaca untuk ditusukan ke tubuh Astri. Beruntung, para guru yang mendengar adanya keributan sudah keburu berada di dalam ruangan dan menghentikan aksi Delmart yang kemudian langsung melarikan diri.
"Saya masih trauma. Saya dipukul berulang kali. Saya pikir saya tidak selamat," kata Astri Tampi saat ditemui di RSUP Prof Kandou Manado, setelah sebelumnya harus 2 kali berpindah dari Puskesmas Lolak lalu ke RSUD Datoe Binangkang sebelum dirujuk ke RUSP Prof Kandou di Manado.
Sementara, gerak cepat dilakukan Kepolisian Sektor Lolak, Bolaang Mongondow dan langsung mengejar Pelaku yang sempat bersembunyi. Pelaku kemudian diamankan dan sedang menjalani penyelidikan di Kepolisian Sektor Lolak, Bolaang Mongondow.
"Pelaku sudah kami tahan di Mapolsek Lolak," ujar Kapolsek Lolak AKP Suharno.