Liputan6.com, Boyolali - Pusat Koperasi Angkatan Udara (Puskopau) Lanud Adi Soemarmo meminta maaf atas kejadian yang menimpa salah satu penumpang pesawat. Penumpang itu diketahui memesan taksi online di luar bandara, tetapi tetap dicegat oleh petugasnya.
"Kami membenarkan kejadian itu, oknum petugas anggota sopir taksi di bandara dan kami minta maaf salah satu penumpang asal Solo yang dirugikan," kata Kepala Pusat Koperasi Angkatan Udara (Kapuskopau) Lanud Adi Soemarmo, Kapten Nurrohman di Boyolali, Selasa, 20 Februari 2018, dilansir Antara.
Ia menjelaskan, taksi online memang dilarang mengambil penumpang di kawasan bandara hingga radius dua kilometer dari bandara. Sebaliknya, para sopir taksi bandara dilarang mengambil penumpang di luar bandara.
Advertisement
Baca Juga
Untuk menegakkan kebijakan itu, menurut dia, para anggota koperasi ditugaskan untuk mengamankan bandara. Anggota koperasi dimaksud adalah sopir taksi bandara yang sedang libur dan diperbantukan untuk membantu pengamanan bandara.
Nurrohman juga mengatakan, Bandara Adi Soemarmo sebenarnya milik militer yang disewa oleh sipil. Maka itu, masalah keamanan tetap menjadi otoritas TNI AU.
Salah satu bentuk pengamanan itu, kata dia, dengan membentuk bisnis taksi yang bekerja sama dengan Angkasa Pura untuk mengangkut penumpang hingga ke tempat tujuan.
"Kami sebagai pengelola koperasi di bandara menjalankan koperasi untuk pelayanan penumpang bandara nyaman. Salah satu otoritas yang belum bisa dimasuki taksi online adalah bandara," katanya.
Heboh di Medsos
Kasus tersebut berawal ketika salah satu penumpang pesawat yang merupakan warga Solo bernama Sari Hardiyanto memesan taksi online di Bandara Adi Soemarmo pada Jumat, 16 Februari 2018. Tapi, ia kemudian dicegat oleh petugas Lanud.
Pengalamannya bersama istri kemudian diunggah di laman Facebook miliknya dan belakangan menjadi viral. Unggahan Sari yang berprofesi sebagai wartawan di salah satu media online di Solo itu juga sebagai wartawan di salah satu media "online" di Solo itu, mendapat banyak komentar, likes, kemudian dibagikan di grup Info Cegatan Solo (ICS) hingga direspons lebih dari 4.000 kali.
Menurut Sari, ia bersama istri pulang dari Jakarta turun ke Bandara Adi Soemarmo sudah dua kali memesan taksi online. Dia lalu ditelepon seorang pengemudi yang tidak berani menjemput dari dalam bandara.
"Saya kemudian berjalan kaki keluar dari bandara hingga sekitar satu kilometer dan berhenti sebuah supermarket Mangu Boyolali. Tidak sengaja di supermarket itu bertemu dengan pengemudi taksi online yang mau mengantar ke rumah," kata Sari.
Ketika hendak masuk ke dalam mobil, mobil yang ditumpangi Sari dan istri kemudian digedor dua petugas Lanud dan dipaksa untuk turun. Mereka akhirnya dibawa ke sebuah tempat dan diinterogasi sejumlah petugas tersebut.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement