Anak Sungai Bengawan Solo Meluap, Ratusan Rumah Terendam Banjir

Banjir di sejumlah wilayah itu terjadi karena hujan deras dengan durasi selama 2,5 jam sehingga menyebabkan air Sungai Mungkung dan Bengawan Solo meluap.

diperbarui 22 Feb 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2018, 14:00 WIB
Banjir Bengawan Solo
Luapan Bengawan Solo setinggi lutut orang dewasa merendam puluhan rumah di kawasan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Sragen - Hujan deras menyebabkan anak Sungai Bengawan Solo meluap. Akibatnya, bencana banjir melanda setidaknya 17 wilayah di lima kecamatan di Kabupaten Sragen pada Rabu, 21 Februari 2018, malam. Banjir tersebut mengakibatkan air memasuki 148 rumah, Kamis (22/2/2018) pagi.

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen masih melakukan assesment di sejumlah lokasi bencana. Kepala BPBD Sragen Dwi Sigit Kartanto saat dihubungi Solopos.com, Kamis pagi, menyampaikan laporan bencana banjir terjadi di 17 lokasi yang menyebar di wilayah Kecamatan Karangmalang, Ngrampal, Sidoharjo, Masaran, dan Kalijambe.

Dia merinci jumlah rumah yang tergenang air karena banjir itu per wilayah. Jumlah rumah yang tergenang air akibat banjir, ujar dia, sebanyak 148 rumah.

"Hingga Kamis pagi ini, kami masih memantau lokasi setelah kejadian banjir semalam. Perkembangan wilayah juga dipantau mengingat debit air Sungai Bengawan Solo masih cukup tinggi. Patroli wilayah dilanjutkan untuk memantau perkembangan dan dampak yang ditimbulkan dari tingginya debit air Bengawan Solo," ujarnya kepada Solopos.com.

Dia menjelaskan banjir di sejumlah wilayah itu terjadi karena hujan deras dengan durasi selama 2,5 jam dan luapan air Sungai Mungkung dan Bengawan Solo.

Dia menyampaikan kondisi hingga Kamis pagi sudah kembali normal. Masyarakat yang terkena dampak kemudian bekerja bakti membersihkan rumah masing-masing. Genangan air di dalam rumah mulai surut sejak Kamis pukul 02.00 WIB.

Sigit menyampaikan banjir di wilayah Wirun, Desa/Kecamatan Sidoharjo, Sragen, mengakibatkan 32 rumah warga tergenang air pada Rabu, pukul 22.00 WIB. Rumah yang paling parah dampaknya adalah milik Abdul Mustaqim. Separuh dapurnya hanyut terseret arus air dan separuh peralatan AC juga ikut hanyut.

"Dampak yang kedua mengenai rumah Parti Demang karena merusak dapur," katanya.

 

Baca berita menarik lainnya dari Solopos.com di sini.

Data BPBD Sragen

Banjir
Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Selain banjir, Sigit juga menyampaikan adanya pohon tumbang di wilayah Bangun Asri, Plumbungan, Sragen dan tanah longsor di Dukuh Ngargorejo RT 003, Desa Bukuran, Kecamatan Kalijambe, Sragen. Dia mengatakan tanah longsor di Bukuran itu mengenai satu rumah warga. Dia menafsir kerugian material akibat tanah longsor senilai Rp 2 juta.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sragen, berikut rekapitulasi rumah warga yang terdampak banjir di Sragen, Rabu (21/2/2018) Malam

1. Dukuh Margomulyo RT 040, Desa Puro, Karangmalang, Sragen 2 rumah

2. Dukuh Bangunrejo, Kelurahan Plumbungan, Karangmalang 5 rumah

3. Kampung Plumbungan Indah, Plumbungan, Karangmalang 30 rumah

4. Dukuh Wirun, Kleco, Kranggan, Tlobongan, Sidoharjo 24 rumah

5. Dukuh Ngrowo, Desa Pilangsari, Ngrampal 0 rumah

6. Dukuh/Desa Bener, Ngrampal 0 rumah

7. Dukuh Bendungan, Desa Pilangsari, Ngrampal 0 rumah

8. Dukuh Gelangan RT 013 + Dawungan RT 021, Dawungan, Masaran 11 rumah

9. Dukuh Ngasinan Wetan RT 025, Desa Gebang, Masaran 4 rumah

10. Dukuh Ngunut RT 022-024, Desa Gebang, Masaran 12 rumah

11. Dukuh/Desa Krikilan RT 010, Masaran 9 rumah

12. Dukuh Bapang, Desa Bukuran, Kalijambe 3 rumah

13. Dukuh Kalibening RT 028, Kroyo, Karangmalang 2 rumah

14. Dukuh Ngampunan RT 019, Kebonromo, Ngrampal 1 rumah

15. Dukuh Kedung Bulus RT 022, Desa Krebet, Masaran 21 rumah

16. Dukuh Craken RT 021 dan RT 023, Desa Krebet, Masaran 24 rumah

17. Dukuh/Desa Pilangsari, Ngrampal 0 rumah

Total rumah yang terdampak 148 rumah.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya