Ketua KSSK: Sistem Keuangan Indonesia Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global

Memasuki triwulan I-2025 ini, perkembangan perekonomian dan pasar keuangan terus dipantau dan diantisipasi seiring masih berlangsungnya downside risk dan dinamika yang sangat muncul dari sisi eksternal.

oleh Tira Santia diperbarui 24 Jan 2025, 17:44 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2025, 17:44 WIB
KSSK
Menteri Keuangan (Menkeu) dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Triwulan IV di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/1/2025). (Liputan6.com/Tira)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani Indrawati menegaskan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Indonesia pada triwulan IV-2024 masih dalam kondisi yang terjaga.

"SSK untuk triwulan IV-2024 menurut kami Komite Stabilitas Sistem Keuangan tetap terjaga di tengah divergensi pertumbuhan ekonomi dunia," kata Sri Mulyani dalam Konper KSSK Triwulan IV di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/1/2025).

Lebih lanjut, Menkeu menjelaskan saat ini berbagai negara maju keadaan ekonominya ada yang masih kuat seperti Amerika Serikat. Sementara, Eropa dan Tiongkok masih berjuang keras untuk memulihkan pertumbuhannya.

Bendahara negara ini mengatakan, memasuki triwulan I-2025 ini, perkembangan perekonomian dan pasar keuangan terus dipantau dan diantisipasi seiring masih berlangsungnya downside risk dan dinamika yang sangat muncul dari sisi eksternal.

Oleh karena itu, Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua OJK, Ketua Dewan LPS, menyepakati dalam rapat berkala KSSK yang pertama kali tahun 2025 yang dilaksanakan Selasa 21 Januari 2025, berkomitmen untuk terus memperkuat kewaspadaan, serta meningkatkan koordinasi, sinergi antar lembaga.

"Agar kita mampu memitigasi potensi dampak dari rambatan atau spill over faktor-faktor resiko yang berasal dari eksternal atau global terhadap perekonomian Indonesia maupun terhadpa stabilitas sistem keuangan dalam negeri," ujarnya.

 

Divergensi Ekonomi Global: Dampak pada Pasar Keuangan

KSSK
Menteri Keuangan (Menkeu) dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Triwulan IV di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/1/2025). (Liputan6.com/Tira)... Selengkapnya

Di tingkat global, Sri Mulyani mengingatkan kembali bahwa dengan adanya divergensi pertumbuhan ekonomi global, membuat perekonomian negara maju menunjukkan pola yang berbeda.

"Tadi disebutkan perekonomian dunia mengalami divergensi, yaitu pertumbuhan ekonomi yang berbeda-beda dan ini menimbulkan kompleksitas, serta ketidakpastian di pasar keuangan yang makin meningkat," ujarnya.

Amerika Serikat, misalnya, tercatat mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, sementara Eropa dan Jepang masih menghadapi pelemahan ekonomi.

"Kita tunjukkan pada trwiulan IV-2024 perekonomian Amerika Serikat masih tumbuh kuat dan bahkan lebih kuat, sementara ekonomi Eropa dan Jepang masih mengalami pelemahan," ujar Menkeu.

Sementara itu, Tiongkok, meskipun mengalami perlambatan dalam beberapa waktu terakhir, pada Januari 2025 menunjukkan sinyal positif dengan pertumbuhan ekonomi yang sedikit terakselerasi menjadi 5,4 persen (YoY) pada triwulan IV-2024.

Pertumbuhan tersebut terakselerasi yang didorong oleh stimulus ekonomi yang dilancarkan oleh Pemerintah Tiongkok.

 

Ketidakpastian global masih menghantui

Namun, meskipun ada potensi positif di beberapa wilayah, ketidakpastian masih tetap ada, terutama terkait dengan kebijakan dari Amerika Serikat dan Bank Sentral AS.

Sri Mulyani menegaskan bahwa arah kebijakan ekonomi di AS, terutama yang berkaitan dengan tarif dan kebijakan suku bunga, akan terus mempengaruhi pasar keuangan global.

"Arah kebijakan dari Pemerintah dan Bank Sentral Amerika Serikat juga menjadi faktor yang memberikan pengaruh paling besar pada kondisi ketidakpastian pasar keuangan global," ujarnya.

Disatu sisi, perekonomian Amerika Serikat mengalami penguatan dan pasar tenaga kerjanya juga membaik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya