Tanggul 2 Sungai Jebol, Jalur Pantura Barat Lumpuh

Akibat banjir di wilayah Pantura barat, warga di 13 desa terpaksa mengungsi. Bahkan, ada posko pengungsian yang ikut terendam banjir.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 23 Feb 2018, 19:30 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2018, 19:30 WIB
Tanggul 2 Sungai Jebol, Jalur Pantura Barat Lumpuh
Akibat banjir di wilayah Pantura barat, warga di 13 desa terpaksa mengungsi. Bahkan, ada posko pengungsian yang ikut terendam banjir. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Brebes - Tanggul Sungai Cisanggarung dan tanggul Sungai Kauman yang berada di wilayah Karangsembung perbatasan Brebes, Jawa Tengah dan Cirebon, Jawa Barat, jebol. Akibatnya, ribuan rumah di 13 desa di Kecamatan Losari, terendam banjir.

Tak sampai satu jam, luapan banjir dari tanggul sungai yang jebol itu juga membanjiri jalur pantura Losari hingga ketinggian 50 centimeter dan menjebol beberapa titik median jalan dan cor beton terlepas.

Hingga sore tadi sekitar pukul 17.00 WIB, jalur pantura baik dari arah Semarang-Jakarta atau sebaliknya masih lumpuh karena tak dapat dilalui kendaraan roda empat dan sepeda motor. Arus lalu lintas akhirnya dialihkan melalui Tol Kanci-Pejagan-Brebes Timur.

Selain itu, banjir yang menggenangi jalur pantura Losari sepanjang sekitar 1.5 kilometer membuat kendaraan macet dan mengular hingga 5 kilometer.

Ketinggian banjir cukup bervariasi dengan yang terparah terjadi di Desa Bojongsari. Ketinggian air mencapai 2 meter lebih karena desa itu paling dekat dengan titik tanggul yang jebol.

Menurut Slamet (40), warga Bojongsari, tanggul Sungai Cisanggarung kembali jebol pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB. Penyebabnya karena tanggul tak mampu menahan curah hujan yang tinggi.

"Saat ini, ribuan warga sudang mengungsi di beberapa titik yang aman," ucap Slamet, Jumat (23/2/2018).

 

 

 

 

Banjir Terparah

Tanggul 2 Sungai Jebol, Jalur Pantura Barat Lumpuh
Akibat banjir di wilayah Pantura barat, warga di 13 desa terpaksa mengungsi. Bahkan, ada posko pengungsian yang ikut terendam banjir. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Ia menuturkan, banjir kali ini merupakan yang terparah. Sebab, tanggul sungai yang jebol cukup lebar, sehingga arus yang datang sangat deras.

Kondisi yang sama terjadi di Desa Kalibuntu. Di jalanan desa, ketinggian rendaman Sungai Cisanggarung bervariasi hingga mencapai 120 centimeter.

Sementara itu, tim relawan BPBD mulai mengevakuasi warga sejak semalam. Evakuasi menggunakan perahu karet dan sejumlah peralatan lainnya

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes, desa yang terendam banjir, yakni Jatisawit, Karangsambung, Bojongsari, Babakan, Kalibuntu, Kedungneng, Randusari, Pekauman, Losari Kidul, Kecipir, Limbangan, dan Prapag Lor.

"Kondisi saat ini debit air semakin tinggi, dua kali lipat dari kondisi kemarin," tutur Kepala Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Brebes, Komar.

Beberapa titik pengungsian disiapkan dan berada di kantor balai desa masing-masing dan sekolah. "Untuk evakuasi korban, tiga mobil, dan perahu karet sudah siap menjemput warga untuk diantarkan ke tempat pengungsian," jelasnya.

Kepanikan Warga

Tanggul 2 Sungai Jebol, Jalur Pantura Barat Lumpuh
Akibat banjir di wilayah Pantura barat, warga di 13 desa terpaksa mengungsi. Bahkan, ada posko pengungsian yang ikut terendam banjir. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Ribuan warga Losari Kidul, Kabupaten Brebes, panik saat Sungai Cisanggarung dan Sungai Kauman meluap sekitar pukul 10.00 WIB. Luapan air yang membanjiri ribuan permukiman warga hingga ketinggian 2 meter.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, karena panik, warga tak sempat menyelamatkan barang berharga miliknya. Sungai saat itu meluap deras dan ketinggian air meningkat dalam waktu yang singkat.

Mulai dari anak-anak, pemuda, ibu-ibu dan lansia berusaha menyelamatkan diri dari kepungan banjir. Proses evakuasi ribuan warga pun berlangsung dramatis. Dengan bergoyong royong, warga menggunakan becak menyisir setiap rumah di permukiman setempat yang terendam banjir.

Tak sedikit banyak warga yang berteriak minta tolong dan menangis karena kondisi banjir yang ketinggianya terus meninggi. Terlebih, Kantor Kecamatan Losari yang semula dijadikan sebagai posko pengungsian ikut terendam banjir hingga ketinggian 50 centimeter, sehingga warga terpaksa pindah lagi.

Camat Losari, Imam mengatakan, tanggul Sungai Cisanggarung dan tanggul Sungai Kauman yang jebol membuat 13 desa terendam banjir.

"Banjir merendam ribuan rumah di Desa Losari Kidul. Ketinggian air sampai 2 meter lebih, sehingga masyarakat seluruhnya harus diungsikan," ucap Imam.

Ia menjelaskan, jumlah total pengungsi korban banjir di Losari mencapai 4.500 jiwa. Mereka ditempatkan di sejumlah balai desa dan sekolah yang tidak terkena banjir.

"Sampai saat ini jumlah pengungsi masih terus bertambah, karena debit air sungai masih tinggi karena cuaca hujan lebat," dia memungkasi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya