Liputan6.com, Cirebon - Perayaan Cap Go Meh 2569 di Cirebon berlangsung meriah. Sejumlah patung dewa dewi se-Pantura, Jawa Barat berkumpul mengikuti arak-arakan mengelilingi Kota Cirebon, Jumat (2/3/2018).
Pantauan di lokasi, perayaan Cap Go Meh tahun 2018 ini terlihat lebih meriah. Cuaca yang mendukung, membuat warga tumpah ruah memadati kawasan Vihara Welas Asih Cirebon.
Advertisement
Baca Juga
Sejumlah pejabat pemerintah hingga pasangan Calon Walikota Cirebon turut hadir melepas kirab budaya Cap Go Meh.
Wakil Ketua Panitia Cap Go Meh Cirebon Iwan Santoro mengatakan, perayaan Cap Go Meh ini juga sebagai bagian dari aksi solidaritas masyarakat terhadap banjir yang melanda kawasan Timur Cirebon.
"Salah satu vihara yang ada di Ciledug kawasan Timur Cirebon juga kebetulan terkena banjir dan para pengurus juga membuka stand donasi di vihara ini," ujar Iwan.
Dia mengatakan, perayaan Cap Go Meh tahun ini mengusung semangat keberagaman. Tak hanya perwakilan tiap vihara yang ikut kirab budaya, sejumlah sanggar seni hingga keraton di Cirebon turut serta ikut perayaan tahun baru Cina ini.
Iwan mengatakan, dalam kirab tersebut, rombongan kerajaan Singapura (Sebelum Cirebon) berada di barisan paling depan. Dikawal para prajurit dan rombongan barongsai di belakangnya.
"Keraton mendukung sekali dan kami sangat bangga karena semua turun bersatu tidak melihat latar belakang karena Perayaan Cap Go Meh juga bagian dari pelestarian terhadap budaya kita di Cirebon," kata Iwan.
Destinasi Dunia
Uniknya masyarakat di wilayah Cirebon menjadikan perayaan Cap Go Meh bernuansa multi etnis. Plt Walikota Cirebon Dedi Taufik mengatakan, perayaan Cap Go Meh masuk dalam salah satu kalender wisata Kota Cirebon.
Dia mengatakan, perayaan Cap Go Meh tiap tahun di Kota Cirebon membuat kegiatan tersebut berkelas dunia. Tradisi tahunan tersebut, kata dia, merupakan warisan dari akulurasi budaya yang ada di Cirebon.
"Seperti kita ketahui Cirebon itu multi etnis jadi semua bersatu di sini gotong royong dan tradisi ini yang menjadi daya tarik orang untuk datang ke Cirebon," ujar dia.
Didi mengatakan, kirab Cap Go Meh harus menjadi semangat masyarakat menjaga keberlanjutan budaya. Menurut dia, budaya adalah alat untuk menguasai dunia.
Oleh karena itu, dia berharap seluruh elemen masyarakat dapat sinergi dengan pemeritah melestarikan adat dan budaya Cirebon. Terlebih, kata dia, di Pantura Jawa Barat ini sudah menjadi salah satu kawasan metropolitan Cirebon Raya.
"Kami sadari dalam kehidupan keluarga sudah termakan budaya lain. Tapi dengan melestarikan tradisi ini kebudayaan Cirebon tidak akan punah," harap Didi.
Saksikan vidio pilihan berikut ini:
Advertisement