Liputan6.com, Sigi - Kisah mengharukan datang dari Sigi, Sulawesi Tengah. Akibat jalan yang rusak, warga Desa Mamu, Kecamatan Pipikoro, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, harus membawa jenazah kerabat mereka menggunakan sepeda motor dengan jarak yang cukup jauh.
Video pengantaran jenazah ini diunggah oleh akun Facebook E'punk pada Rabu, 28 Februari 2018, malam dan menjadi viral di dunia maya.
Advertisement
Baca Juga
Terhitung sudah ribuan kali video ini dibagikan dan disukai warganet. Dalam keterangan video itu, akun E'punk menjelaskan bahwa jenazah yang dibawa dengan motor ini bukan kali pertama di daerah itu. Sudah beberapa kali jenazah warga dibawa menggunakan motor karena jalan menuju pemakaman yang rusak.
"Untuk kesekian kalinya, jenazah sodara kami harus dibawa kedesa Mamu Kabupaten Sigi yg hanya dapat diakses dgan mggunakan roda 2 dan Dengan jrak yg sangat jauh hrus ditempuh. Mmang tak smudah mmbalikan telapak tangan untk mmbuat infrastuktur akses jlan tersebut. Smua btuh proses dan skiraNya hrus mnjadi Perhatian Utama Pemerintah Daerah untk mmpermudah akses jlan tersebut. #selamatjalanompi😭😭 #kamisemuamerasakehilangan😭 #RipOngkyBolu😭😭," tulis akun E'punk.
Harapan Warga
Sementara itu warganet juga ikut membanjiri kolom komentar video itu. Akun Indha Hauw salah satunya. Ia menuliskan rasa duka dan salah satu solusi terhadap masalah itu dalam kolom komentar.
"Turut berduka cita.. Semoga dg adanya berita seperti ini, pemerintah lbh memperhatikan akses menuju Mamu. Setidaknya utk sementara, mungkin pemerintah memberikan motor sjenis tossa, agar lbh muda membawa jenazah," tulis akun itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, diketahui jenazah tersebut merupakan anak dari Kepala Desa Mamu, bernama Ongky yang meninggal akibat penyakit yang dideritanya.
Karena jalan yang tidak madai itu, jenazah Ongky baru tiba di rumah duka setelah memakan waktu 5-6 jam perjalanan.
Menurut pengakuan warga, mengantarkan jenazah menggunakan sepeda motor sudah sering terjadi. Hal ini diketahui akibat akses jalan di Desa Mamu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Masyarakat setempat pun berharap agar pemerintah bisa menyelesaikan masalah infrastruktur di wilayah itu.
Advertisement