Ditegur Saat Main Gim, Siswa MTS di Pontianak Hantam Guru Pakai Kursi

Akibat insiden itu, kepala guru Nuzul memar. Guru itu juga sempat tak sadarkan diri akibat dihantam kursi dan telepon genggam.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 08 Mar 2018, 19:31 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2018, 19:31 WIB
Kekerasan
Nuzul Kuniawati dirawat di RSUD dr Soedarso Pontianak karena dihantam kursi oleh siswanya. Foto: (Raden AMP/Liputan6.com)

Liputan6.com, Pontianak - MTS Darussalam yang berada di Jalan Tani, Kelurahan Saigon, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, geger. Seorang guru bernama Nuzul Kurniawati dilempar kursi dan telepon genggam oleh salah seorang siswa berinisial NF.

Kuat dugaan, siswa itu kesal karena tak terima ditegur. NF saat itu tengah asyik bermain gim, padahal jalam belajar sedang berlangsung.

Atas kejadian itu, kepala guru Nuzul memar akibat dihantam menggunakan kursi dan telepon genggam. Nuzul kemudian dilarikan ke RSUD dr Soedarso, Pontianak.    

"Sekarang ini kalau dipakai melek, kepala saya sakit," tuturnya terbaring lemah, Kamis (8/3/2018).

Perempuan 49 tahun itu menceritakan, saat itu ia mencoba menasihati anak didiknya, NF. Namun, bukan mengakui kesalahan, NF malah berkata kasar.

"Tapi jawabannya kasar, gurunya bilang kalau gitu nanti ibu ambil. Dia bilang, 'kalau kau ambil, aku injak-injak kau'," tuturnya, sedih.

Nuzul masih membiarkan siswa itu. Ia tetap menasihati NF dengan halus. Ia mengaku sangat menyayangi anak didiknya termasuk NF. Namun, NF tetap abai. Akhirnya, Nuzul pun terpaksa mengambil ponsel NF.

"Saya nasihati dengan lembut anak itu, sama guru tidak boleh gitu, harus sopan, masa guru sampai nangis kayak gitu. Tapi jawabannya kasar, 'ngape kau ikut campur'. Ibu nyaut, ibu kan guru kamu juga. Tapi dia tidak peduli, tetap main gim," cerita Nuzul.

"Akhirnya (ponsel) ibu ambil, begitu ibu ambil, dia ambil kursi dipukulkan ke kepala ibu. Ibu sempoyongan, teriak, ibu panggil guru-guru lain, anak-anak saksinya," ucapnya berusaha bercerita.

 

 

 

Tidak Dihiraukan Murid

Kekerasan
Nuzul Kuniawati dirawat di RSUD dr Soedarso Pontianak karena dihantam kursi oleh siswanya. Foto: (Raden AMP/Liputan6.com)

Kepala MTS Darussalam, H Ahmad Bustomi, mengaku pada saat kejadian sedang tidak berada di tempat. Ia sedang menghadiri pertemuan antarmadrasah.

Bustomi mengatakan, NF tidak menyadari perbuatannya. Ia malah tidak terima dan sempat adu mulut. Siswa itu sempat dipanggil ke ruang kepala sekolah.

"Mungkin ia tidak terima karena HP dibanting. Ia kesal (ponsel) diambil dan dilempar ke Ibu Nuzul," kata Bustomi.

Terkait hal itu, Nuzul tidak bermaksud membanting ponsel NF. Ia hanya mengambil dari tangan NF. Namun, siswa itu emosi dan langsung memukul Nuzul dengan kursi. 

"Kepala ibu sakit luar biasa, jadi HP yang ibu pegang terlempar, karena tahan sakit yang luar biasa, ibu tidak tahu gimana gerakan tangan ibu, kuat atau gimana, ibu ndak tahu. Akhirnya terlemparlah HP itu, terbelah," tuturnya.

Kendati demikian, Nuzul mengaku telah memaafkan siswa itu. Ia tetap sayang kepada anak didiknya. "Ibu tetap sayang, gimana supaya bisa memperbaiki sifatnya, memperbaiki akhlaknya. Mudah-mudahan dengan ini, NF (pelaku) lebih baik,” tuturnya berharap.

Nuzul bercerita, NF itu anak yatim. Oleh karena itu, ia bisa memaafkan dengan mudah. Walau punya tabiat yang kasar, ia berharap mudah-mudahan nanti NF bisa lebih lembut hatinya. 

"Kejadian ini untuk perbaikan anak-anak kita. Terutama akhlak, semoga dengan guru tidak seenaknya. Karena banyak tanggapan bilang gimana supaya anak ini jera, dan jadi pelajaran ke yang lain," ucapnya.

 

 

Murid Diinapkan di Kantor Polisi

Rusuh di Penjara Guyana, 16 Napi Tewas
Ilustrasi penjara Guyana (AFP)

Kepala Urusan Liputan Produksi Dokumentasi (Lipprodok) Humas Polda Kalimantan Barat Ajun Komisaris Polisi (AKP) Cucu Safiyudin menjelaskan, NF sudah ditangkap. Guna kepentingan pemeriksaan, NF diinapkan di Mapolsek Pontianak Timur.

"Dan untuk sementara diamankan," kata Cucu Safiyudin.

Sementara, hingga kini korban masih dalam perawatan di RSUD dr Soedarso Pontianak. Cucu Safiyudin menjelaskan, korban mengalami memar di bagian kepala belakang akibat lemparan kursi dan telepon genggam. 

"Itu terjadi ketika tersangka di dalam kelas dan baru berjalannya pelajaran bermain HP. Ditegur oleh korban, namun tidak dihiraukan justru tersangka emosi dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan," kata Cucu Safiyudin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya