Lahan Tambak Garam Baru di Indonesia Timur

Pemerintah Indonesia membuka lahan tambak garam baru di Indonesia Timur untuk memenuhi target swasembada garam.

oleh Panji Prayitno diperbarui 21 Mar 2018, 01:33 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2018, 01:33 WIB
Saat Pemerintah Buka Lahan Tambak Garam Baru Di Indonesia Timur
Ribuan hektare tambak garam di Kabupaten Cirebon mulai terkikis lantaran abrasi yang makin meluas. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Upaya maksimalisasi produksi garam di Indonesia terus dilakukan. Di tengah datangnya garam impor ke Indonesia, pemerintah juga berencana membuka lahan baru produksi garam.

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemaritiman, Kemenko Kemaritiman, Agung Kuswandono mengatakan, ada sekitar 10 ribu hekater lahan baru yang akan dibuka di wilayah Timur Indonesia.

Agung mengatakan, wilayah Timur Indonesia menjadi target pembukaan lahan garam baru karena kondisi iklim sangat mendukung. Selain itu, intensitas hujan di kawasan Timur Indonesia tidak seperti di Jawa.

"Kalau sering hujan, kualitasnya kurang baik,” kata Agung saat mengikuti FGD di Cirebon, Selasa (20/3/2018).

Dia menyebutkan, sejumlah wilayah sudah dibuat perluasan lahan baru produksi garam. Wilayah tersebut yakni NTT, Kupang, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Ende maupun Malaka.

Dari pembukaan lahan baru tersebut, Pemerintah Indonesia menargetkan produksi garam mencapai 120 ribu ton per hektare per tahun. Dari pembukaan lahan baru tersebut, Pemerintah Indonesia menargetkan swasembada garam pada tahun 2021.

"Kami optimistis bisa dan mudah-mudahan tidak ada kendala," kata dia.

Kebutuhan Industri

Saat Pemerintah Buka Lahan Tambak Garam Baru Di Indonesia Timur
Ribuan hektare tambak garam di Kabupaten Cirebon mulai terkikis lantaran abrasi yang makin meluas. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Pada kesempatan tersebut, Agung mengatakan, program pembukaan lahan baru garam di wilayah Timur Indonesia ditargetkan dapat memenuhi kebutuhan industri. Sejauh ini, lanjut Agung, Garam yang dihasilkan petambak lokal kurang memenuhi standar kebutuhan industri.

"Standar garam yang dihasilkan petambak lokal masih kurang dan di Wilayah Timur Indonesia kami yakin bisa karena faktor cuaca mendukung," ujar dia.

Untuk berupaya memenuhi kebutuhan garam industri, Pemerintah Indonsia akan menggandeng perusahaan swasta yang terlibat dalam program perluasan lahan garam.

Dalam program perluasan lahan tersebut, Kemenko Kemaritiman menargetkan tambahan lahan produksi garam baru di Indonesia mencapai 40 ribu hektare.

Jika sudah memenuhi target, diharapkan Pemerintah Indonesia dapat mengekspor garam mereka di tahun 2021.

“Kami sedang bekerja keras untuk mencapai hal tersebut,” kata Agung.

Saksikan vidio pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya