Tak Hanya Riau, Sarden Bercacing Pita Juga Dijual di Jambi

Disperindag Siak menyebut tempat peredaran sarden kalengan mengandung cacing paling rawan berada di warung-warung kecil.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mar 2018, 15:01 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2018, 15:01 WIB
Sarden Bercacing
Sarden yang mengandung cacing di Pekanbaru merupakan produk luar negeri. Foto: (M Syukur/Liputan6.com)

Liputan6.com, Siak - Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, menemukan sejumlah cacing di dalam kaleng ikan sarden saat inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa toko swalayan di daerah itu, Jumat, 23 Maret 2018.

"Kita lakukan sidak ke beberapa minimarket dan menemukan satu ikan kemasan kaleng produk ikan mackerel dengan merek Farmerjack, setelah dibuka ternyata di dalamnya terdapat banyak cacing," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari dr Elfie Yennie di Mauarabulian, dilansir Antara.

Elfie mengatakan sidak yang dilakukan ke sejumlah minimarket tersebut merupakan reaksi cepat Dinas Kesehatan menanggapi pemberitaan yang menyatakan sarden kalengan terindikasi mengandung cacing.

"Hasil temuan ini akan kita laporkan ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), selain itu akan kita cek di laboratorium," kata dr Elfie.

Penemuan cacing di dalam sarden tersebut diduga akibat pengemasannya yang tidak higienis. Dengan begitu, cacing berkembang biak dengan cepat di dalam makanan kemasan tersebut.

"Yang kita khawatirkan di dalam makanan kemasan kaleng tersebut terdapat bakteri Clostridium botulinum, karena jika terkonsumsi, bakteri tersebut dapat menyebabkan kematian," katanya.

Dengan penemuan cacing itu, Dinkes mengimbau masyarakat lebih hati-hati membeli makanan kaleng, khususnya sarden bermerek Farmerjack.

 

 

Rawan di Warung

Sarden
Sarden yang mengandung cacing di Pekanbaru merupakan produk luar negeri. Foto: (M Syukur/Liputan6.com)

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Siak, Riau, juga menemukan cacing dalam kemasan ikan sarden makarel merek Farmerjack saat meninjau ke lapangan. Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Siak, Hendra mengungkapkan dari empat kaleng sarden merek Farmerjack yang dibuka untuk dijadikan sampel, semuanya mengandung cacing.

Seluruh sarden yang disimpan di beberapa gudang distributor di Siak kemudian langsung ditarik.

"Namun, tim Disperindag Siak mengalami kesulitan menjangkau hingga kampung-kampung. Sebab, yang banyak menjual sarden merek-merek yang mengandung parasit itu berada di warung-warung kecil," ucapnya.

Dia mengatakan, Disperindag sudah menyurati camat-camat untuk menyebarluaskan surat edaran dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Pekanbaru kepada masyarakat, untuk tidak lagi mengonsumsi ikan sarden merek yang dirilis.

Sebelumnya, BBPOM di Pekanbaru merilis bahwa ikan makarel dalam saUs tomat merek IO, HOKI, dan Farmerjack mengandung parasit jenis nematoda Anisakis sp. Cacing tersebut adalah parasit yang dapat menimbulkan masalah pada ikan hingga manusia. Bila dikonsumsi tanpa dimasak atau dalam keadaan setengah masak, akan mengakibatkan penyakit.

BBPOM juga telah mengeluarkan surat peringatan keras dan sanksi ke importir ketiga merek tersebut. Importir harus menarik produk yang masih beredar di pasar dan akan terus diawasi oleh BBPOM.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya