Evakuasi Nelayan Tenggelam Misterius dan Kisah Seram Teluk Kendari

Rekannya melaporkan, korban diduga tenggelam dan hilang saat menyelam di bawah kapal.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 13 Apr 2018, 08:02 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2018, 08:02 WIB
Evakuasi
Evakuasi jenazah nelayan yang tenggelam. Foto: (Akbar Fua/Liputan6.com)

Liputan6.com, Kendari - La Ugo (30), seorang nelayan, hilang secara misterius saat menyelam di Pelabuhan Perikanan Samudera, Teluk Kendari, Rabu (11/4/2018) sekitar pukul 15.05 Wita. Rekannya melaporkan, korban diduga tenggelam dan hilang saat menyelam di bawah kapal.

Menurut rekan korban bernama Andi, nelayan asal Mandar, Sulawesi Selatan, itu membersihkan baling-baling kapal yang kotor. Hanya berbekal kacamata selam, korban nekat menyelam dengan membawa sebilah pisau.

Sekitar 24 jam setelahnya, sekitar pukul 15.02 Wita, La Ugo ditemukan sudah menjadi jenazah, Kamis (12/4/2018).

Awal ditemukan, La Ugo dilihat oleh salah seorang warga yang berada di sekitar TKP. Jasad La Ugo terapung-apung tepat di sisi sebuah kapal penangkap ikan.

Meskipun sudah sehari diduga berada di dalam laut, tubuh korban belum terlalu membengkak. Malah, kacamata selam milik korban masih utuh terpasang.

Padahal, sejak mendapat laporan, Kantor Search and Rescue (SAR) Kendari langsung menurunkan 12 orang tim penyelam. Dua orang penyelam dengan peralatan lengkap sudah menyisir sejumlah lokasi di teluk sejak kejadian.

"Kita turunkan tim penyelam, kita upayakan hingga korban ditemukan," ujar Kepala Kantor SAR Kendari, Djunaidi, melalui Humas Wahyudi, dikonfirmasi sehari sebelumnya.  

Awalnya, usaha tim SAR mengobok-obok dasar Keluk Kendari pada hari pertama seperti tak membuahkan hasil. Air teluk yang keruh ditambah lumpur di dasarnya, menyulitkan upaya pencarian.

Sekitar empat jam hilang, ternyata kondisi La Ubo sudah diprediksi salah seorang tokoh masyarakat di wilayah itu. Saat ditemui di kediamannya, Ramli, pria yang sudah beruban itu, mengungkapkan sebuah kisah mistis yang dipercaya sejumlah nelayan di sekitar.

"Kalau korban ditarik oleh penjaga laut, dia (korban) akan kembali itu," ujar Ramli.

 

 

Mitos Penjaga Laut dan Kesaksian Paranormal

Evakuasi
Evakuasi jenazah nelayan yang tenggelam. Foto: (Akbar Fua/Liputan6.com)

Penunggu laut juga sering disebut hantu laut oleh warga sekitar. Meskipun antara percaya dan tidak percaya, konon hanya orang-orang tertentu yang beruntung bisa melihat keberadaan makhluk tak kasat mata itu.

Ditemui 4 jam usai tim SAR menyatakan ada korban hilang, Ramli mengatakan, kemungkinan Ugo sudah dibawa ke alam lain. Dilanjutkan Ramli, La Ugo akan dilayani dan dihidangkan berbagai menu makanan oleh penunggu lautan.

"Kalau dia pilih makanan dari daratan, jasadnya akan ditemukan kembali. Tapi, jika dia pilih makanan laut di alam sana, konon dia tak akan bisa ditemukan," ujar Ramli.

Dilanjutkan Ramli, penjaga lautan itu bentuknya menyerupai cahaya. Hanya orang tertentu saja yang bisa melihat keberadannya.

"Katanya, kalau sementara dalam keadaan setengah sadar atau tertidur di atas perahu di tengah laut, kadang makhluk itu menampakkan diri," ujar Ramli.

 

Kronologis Tewasnya La Uguo

Evakuasi
Evakuasi jenazah nelayan yang tenggelam. Foto: (Akbar Fua/Liputan6.com)

Kepala Kantor SAR Kendari, Djunaidi, mengatakan pihaknya mengetahui La Ugo berposisi sebagai ABK. Korban ditugasi membersihkan baling-baling kapal sebelum kejadian.

"Dia kemudian turun menyelam. Saat sudah beberapa lama menyelam dan memeriksa kondisi baling-baling kapal, dia ternyata naik kembali ke atas kapal," ujar Djunaidi.

Djunaidi melanjutkan, La Ugo kemudian mencari pisau dan kacamata. Kemudian, korban kembali turun menyelam tanpa dilengkapi tabung kompresor.

"Tapi, setelah ditunggu sekitar setengah jam oleh rekannya, La Ugo tidak muncul-muncul lagi di atas kapal," ujar Djunaidi.

Pencarian hari pertama, tim SAR terkendala kondisi air dan lumpur yang membuat keruh teluk Kendari. Akibatnya, jarak pandang tim SAR sekitar 1 meter saja.

"Dalamnya laut di teluk, sekitar 4-6 meter. Tapi, memang ada lumpur tebal yang mengendap di dasar," ujar salah seorang penyelam dari Kantor SAR Kendari, Asep.

Saat berusaha menemukan korban di dasar laut berlumpur, Asep sempat hanya bisa meraba-raba.

"Saya kasih masuk tangan saja, sambil meraba karena lampu senter tidak bisa masuk dalam lumpur," kata Asep.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya