Terduga Teroris di Lampung Tak Pernah Mau Kibarkan Merah Putih

Kedua terduga teroris itu dikenal tidak pernah mau memasang bendera merah putih setiap kali ada perayaan HUT RI.

diperbarui 04 Jun 2018, 13:15 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2018, 13:15 WIB
Aksi Densus 88 saat Gerebek Rumah Terduga Teroris di Tangerang
Gaya Densus 88 Antiteror Mabes Polri saat penangkapan terduga teroris di Jalan Gempol Raya, Kunciran Indah, Tangerang, Banten, Rabu (16/5). Petugas tampak menenteng senjata laras panjang dan menggunakan penutup wajah. (Merdeka.com/Istimewa)

Lampung - Kepala Pekon (Desa) Waringinsari Barat Woto Siswoyo tidak pernah mengira ketika dihubungi Bhabinkamtibmas untuk menyaksikan sebuah penggeladahan. Lebih memilukan lagi, dia menyaksikan tim anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror untuk menggeledah rumah salah satu warganya yang menjadi terduga teroris.

Adapun warganya yang diringkus karena diduga teroris itu yakni Uj, 43; Im, 42; dan Hen, 37. Bagi Woto penggeledahan yang menjadi rangkaian penangkapan itu seakan menjawab keheranannya selama ini. Terkhusus terhadap Uj dan Im.

Menurut penuturan warga sekitar sejak tiga tahun terakhir keduanya menjadi pribadi yang tertutup. Kedua warga itu sangat jarang mengikuti kegiatan pekon. Begitu juga dengan pendidikan anak anaknya. Ketiga anak mereka tak mengenyam pendidikan formal.

Kedua warganya itu hanya diketahui sebatas berjualan obat-obatan dan makanan. Uj sehari-hari berdagang obat. Sementara Im berdagang keripik di rumahnya.

"Saudaranya sendiri hajatan nggak mau datang mereka tertutup. Uj dari Brebes dan Im dari Pati Jawa Tengah. Tapi sudah puluhan tahun tinggal di sini (Waringinsari Barat,red)," jelasnya seperti yang dilansir Radar Lampung (Jawa Pos Group), Senin (4/6/2018).

Sementara hal yang paling diingat Woto, kedua warganya itu dikenal tidak pernah mau memasang bendera merah putih setiap kali ada perayaan HUT RI. Padahal, aparat pekon sudah mengalah dengan membelikan bendera untuk keduanya. Tapi keduanya bergeming.

"Kita yang mengalah membelikan dan disuruh memasang bendera. Tetapi dia malah minta (bendara) itu dicopot dan diturunkan," aku Woto.

Sementara itu Direktur Intelijen dan Keamanan Polda LampungKombes Amran Ampulembang menyebut, penangkapan ketiga terduga teroris itu masih terkait jaringan Supriyanto, 39, yang diamankan Densus 88 pada Jumat, 18 Mei 2018 lalu. Supriyanto dibekuku di Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran. Dia menyebut, ketiga terduga teroris itu sudah lama diintai petugas di Mako Brimob Polda Lampung.

Baca berita menarik lainnya dari JawaPos.com di sini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya