Liputan6.com, Banjarnegara - Embun es mulai muncul di Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah di pekan kedua Juni 2018. Bak simalakama, ia memikat, sekaligus mematikan.
Memikat sehingga diburu diburu wisatawan. Bukan hanya menyaksikan, namun akan disimpan dalam foto kenangan. Mengapa? Karena serasa terbang ke negeri empat musim. Kemilau embun es layaknya lapisan salju.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Banjarnegara, Arif Rachman mengatakan, embun es yang terjadi di Dieng kali ini tak menyebabkan kerusakan pada tanaman. Sebab, lapisan es masih tipis dan hanya terjadi dalam durasi pendek.
Advertisement
"Warga menyebutnya bun upas. Kalau bahasa Indonesia ya artinya embun beracun," kata Arif kepada Liputan6.com, Selasa, 12 Juni 2018.
Meski masyarakat menganggap sebagai embun beracun, sejatinya fenomena embun es ini menjadi berkah bagi pengunjung Dieng. Mereka memperoleh kesempatan untuk menyaksikan ebun es atau bun upas ini. Ya, dianggap beracun karena bisa merusak tanaman pertanian, meski embun es ini sesungguhnya sangatlah cantik.
Baca Juga
Lantas bagaimana embun es tercipta di Dieng yang berada di negara tropis seperti Indonesia?
Embun es atau Bun upas adalah fenomena membekunya embun yang tercipta karena konsentrasi awan yang berarak dekat permukaan tanah. Lantas, tanaman, rerumputan, bebatuan yang basah oleh embun tebal itu membeku karena suhu turun ke titik beku.
Bun upas atau Embun es bakal muncul jika suhu Dieng, Banjarnegara cukup untuk membekukan embun yang menempel di rerumputan maupun tanaman yang dekat dengan permukaan tanah. Ia jarang muncul di dedaunan pohon yang tinggi.
“Suhu titik beku, di bawah 5 derajat Celcius. Tapi kalau tipis, siang sudah menguap,” ucap Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Setyo Aji, Selasa malam, 12 Juni 2018, saat menjelaskan fenomena embun es Dieng.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Langkah Petani Sayuran
Kemunculan embun es ini pun tak bisa diperkirakan secara pasti. Hanya saja, tanda-tanda kemunculannya bisa diamati jika prasyarat embun es sudah nampak. Antara lain, suhu rata-rata di Dieng malam hari turun hingga di kisaran titik beku. Hampir pasti, pagi harinya, ketika suhu berada di titik terendah, embun es akan muncul.
Pengamatan tiap tahun, embun es muncul saat musim kemarau dan berpotensi tinggi terjadi pada puncak kemarau, sekitar Juli dan Agustus. Saat itu, suhu rata-rata Dieng turun di bawah titik beku.
“Dipengaruhi oleh suhu dan konsentrasi embun saat terbentuknya embun es. Semakin rendah suhu, biasanya embun es semakin tebal,” dia menerangkan.
Sulitnya memprediksi kapan terjadinya embun es, Setyo Aji menyarankan agar petani mengatur pola tanam dengan menggunakan informasi iklim BMKG. Harapannya, saat potensi bun upas tinggi, tanaman kentang sudah cukup kuat menahan cekaman cuaca.
"Petani sebaiknya menanam varietas kentang yang resisten terhadap suhu rendah," kata Setyo Aji.
Disarankan pula agar petani berkonsultasi dengan Penyuluh Pertanian apangan (PPL) untuk mengantisipasi kerusakan lebih parah. Bagaimana memperlakukan tanaman di musim kemarau dan Bediding.
"Jadi bisa meminimalisir dampak kerugian akibat bun upas pd petani di Dieng,” kata Setyo menambahkan.
Advertisement