Harga Daging Ayam Diprediksi Normal Usai Lebaran

Fluktuasi harga daging ayam di pasaran diakibatkan libur panjang Lebaran yang menyebabkan kurangnya pemeliharaan ayam sehingga pasokan berkurang.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 15 Jun 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2018, 20:00 WIB
Pemkot Palembang Ubah 6 Pasar Tradisional Kumuh Jadi Modern
Harga ayam potong di Pasar Tradisional Lemabang Palembang mengalami kenaikan jelang lebaran (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Bandung - Menjelang Lebaran, harga daging ayam turut naik harga. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat, Arifin Soedjayana, mengatakan fluktuasi harga daging ayam di pasaran akibat libur panjang Lebaran. Ini menyebabkan kurangnya pemeliharaan ayam sehingga pasokan berkurang.

"Ayam masih agak fluktuasinya cukup signifikan. Rp 40 ribu - 42 ribu per ekor seharusnya Rp 36 ribu," kata Arifin ditemui di Gedung Sate Bandung, Rabu, 13 Juni 2018.

Pihaknya mengaku sudah melakukan penelusuran hingga ke tempat pemotongan ayam. Dari informasi yang diperoleh, harga ayam per ekor sudah mencapai Rp 22 ribu dari harga normal Rp 19 ribu-20 ribu.

"Jadi pertama karena kurang pasokan kemudian dari bakul ke pengecer sudah tidak yang memotong karena mudik," jelasnya.

Ia mengatakan, Kementerian Perdagangan telah mengedarkan imbauan sejak 11 Juni meminta kepada pengusaha ayam mulai menggelar operasi pasar.

"Hanya itu teknisnya cenderung ke swasta, regulasinya di kita enggak ada," kata dia.

Berdasarkan pemantauannya di lapangan, harga ayam di Bandung mencapai Rp 40 ribu.

"Untuk harga segitu sudah cukup. Kondisi H-4 sampai H-1 dari tahun ke tahun memang kondisinya begitu. Apalagi ini ada libur panjang," ungkapnya.

Namun, kata dia, pihaknya menjamin kondisi tersebut tidak akan berlangsung lama.

"Pasca-Lebaran tidak khawatir karena liburnya pendek. Saya berharap H+2 Lebaran sudah jalan lagi, normal," kata Arifin.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya