Tanpa Angeun Lada, Lebaran Terasa Hambar

Angeun lada merupakan masakan turun-temurun yang selalu ada setiap Idul Fitri dan Idul Adha di Pandeglang.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jun 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2018, 19:00 WIB
Ilustrasi Makanan Pedas, Masakan Pedas, Makanan, Masakan (iStockphoto)
Makanan Pedas yang Dikonsumsi Dalam Batas Wajar Bisa Mendatangkan 8 Kebaikan (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Pandeglang - Bagi warga Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, angeun lada (sayur pedas) merupakan menu utama yang harus ada pada setiap perayaan Lebaran, ragam masakan ini selalu ada pada hampir semua dapur masyarakat.

"Lebaran tanpa angeun lada terasa hambar. Makanya harus ada," kata Barnas, warga Kampung Pasirandu, Kelurahan Pagadungan, Kecamatan Karangtanjung, Pandeglang, Jumat (15/6/2018) dilansir Antara.

Pria paruh baya yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini mengaku sejak kecil sudah sangat akrab dengan angeun lada. Setiap Idul Fitri dan Idul Adha orang tuanya selalu memasak masakan berbahan baku utama jeroan kerbau atau sapi ini.

"Dari kecil sudah biasa makan angeun lada kalau Idul Fitri dan Idul Adha, makanya sampai sekarang pun harus ada. Semua anggota keluarga senang sama angeun lada," kata bapak tiga anak ini.

Pada Idul Fitri 1439 Hijriah ini, ia membeli 3 kg daging kerbau murni untuk dimasak semur, dan 2 kg jeroan khusus dibuat angeun lada.

"Kalau semur biasanya masih ada sampai dua hari, tapi kalau angeun lada, sehari juga sudah gak ada sisanya," katanya sampai tertawa kecil.

Toni (47), warga Kampung Merdun, Kelurahan Pagadungan, juga menyatakan setiap Lebaran di rumahnya selalu ada angeun lada.

"Itu mah atuh wajib ada. Biar yang lain (masakan lain) gak ada yang penting ada angeun lada. Kalau Lebaran gak ada angeun lada kayak ada yang kurang," katanya.

Ia menjelaskan, angeun lada merupakan masakan turun-temurun yang selalu ada setiap Idul Fitri dan Idul Adha. Warga di kampungnya semuanya membuat masakan ini.

"Tanya saja warga yang lain, pasti semuanya buat juga angeun lada," katannya sambil menunjuk beberapa rumah tetagganya.

Penasaran dengan ucapan Toni, seorang tetangganya, Uyoh, didatangi dan ditanya, "Apakah membuat angeun lada", dan jawabannya, "Ada. Setiap Lebaran juga istri saya membuatnya".

Uyoh juga menyampaikan hal senada dengan Toni dan Barnas, bahwa angeun lada merupakan menu wajib yang harus setiap Lebaran.

Kuliner Khas

Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Pandeglang Imron Mulyana menyatakan angeun lada merupakan kulier khas Kabupaten Pandeglang, yang sebenarnya sudah dikenal luas, bahkan ke daerah lain.

"Pada Idul Fitri dan Idul Adha, memang warga Pandeglang selalu membuat angeun lada, tapi pada hari biasanya justru jarang dibuat, jadi memang seperti menu khusus," ujarnya.

Namun, kata dia, bagi yang ingin mencicipi angeun lada, bisa membeli pada beberapa warung yang menyajikan masakan itu.

"Pada hari biasa juga ada warung makan yang menyediakan angeun lada, tapi memang tidak semua warung makan di Pandeglang menyediakan menu ini," ujarnya.

Imron menyatakan, angeun lada secara tampilan hampir mirip dengan soto betawi, namun sangat berbeda dari rasa karena menggunakan rempah-rempah berbeda, juga dalam membuatnya.

Dari berbagai litelatur menyebutkan, angeun lada merupakan masakan khas Pandeglang yang mirip dengan soto betawi yang dimasak menggunakan aneka jenis rempah-rempah.

Untuk memasak angeun lada dengan bahan baku utama 1 kg jeroan sapi/kerbau diperlukan bumbu sebagai berikut; tiga buah tomat yang dipotong kasar terlebih dahulu, dua batang daun walang, dua batang serai yang disiapkan dengan cara ditumbuk atau dimemarkan.

Kemudian, satu ruas lengkuas yang dimemarkan terlebih dahulu, tiga lembar daun salam, lima sendok makan minyak goreng, garam halus, gula pasir dan air secukupnya.

Selain rempah di atas, ada juga bumbu lain yang harus dihaluskan, yakni 10 butir kemiri digoreng terlebih dahulu, 20 buah cabai merah, dua ruas kencur yang dikupas dan dibakar terlebih dahulu, satu ruas jahe yang dikupas dan dibakar, 10 butir bawang merah yang dibakar dan empat siung bawang putih yang dibakar.

Proses memasaknya, cuci daging jeroan, kemudian dipotong kecil-kecil seperti mau membuat sate, atau bisa disesuaikan dengan selera.

Selanjutnya, campurkan daging dan jeroan yang sudah dipotong seperti dadu dengan bumbu yang dihaluskan tadi, dan dicampurkan minyak hingga rata, kemudian masak dengan air secukupnya menggunakan api sedang.

Langkah selanjutnya, masukan daun walang,lengkuas,serai, daun salam, gula dan garam. Masak sampai potongan daging dan jeroan matang dan bumbu meresap. Sebelum diangkat, masukkan potongan tomat yang tadi sudah disiapkan, aduklah sebentar kemudian angkat dan segera sajikan. Angeun lada sangat enak dimakan dalam kondisi panas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya