Liputan6.com, Purwokerto - Sumartin (52) masih tergolek lemah di ruang perawatan Lantai 2 Seruni RSUD Margono Purwokerto. Beberapa kali ia mengernyit lantaran menahan sakit akibat tertabrak kuda di arena pacuan kuda di Ambal, Kebumen, Kamis pekan sebelumnya.
Kaki kanannya yang patah dibelit pengaman agar tak bergeser. Kepalanya juga sedikit lebam.
Namun, jangan ditanya rasanya. "Nuut-nuutt.. sakit sekali ini," ucap dia.
Advertisement
Sementara, tangannya memijit-mijit kepala yang dirasanya mau pecah. Selang infus menjulur ke kaki kanannya. Tetesannya pelan, seiring semakin stabilnya kondisi Sumartin yang tertabrak kuda di arena pacuan kuda.
Baca Juga
Sumartin mengaku tak ingat persis detik-detik ketika ia tertabrak kuda balap. Makanya ia pun tak bisa bercerita banyak.
Ia mengalami trauma kepala akibat benturan keras kuda balap yang sedang dipacu kencang. Sumartin hanya ingat, dia menonton pacuan kuda bersama dengan suaminya, Jaimun dan cucu perempuannya, Anisa.
Anak lelaki tertuanya, Aris Sudiono (29), baru tiba dari Lampung. Ia tampak kusut kelelahan. Namun, tangannya tak henti mengipasi sang ibunda yang tergolek lemah akibat tertabrak di lintasan pacuan kuda.
"Saya baru bisa pulang dari Lampung untuk menunggui ibu saya," Aris menuturkan, Kamis, 26 Juni 2018.
Suami Sumartin, Jamiun (54), bercerita ia mengajak istri dan cucunya untuk menonton pacuan kuda di Ambal, Kebumen, yang dihelat tiap tahun setelah Idul Fitri. Menonton balap kuda adalah rutinitas yang dilakukannya nyaris tiap tahun.
Saksikan video pilihan berikut:
Detik-detik Sumartin Tertabrak Kuda Balap
Kamis, 21 Juni 2018 adalah hari pertandingan final seluruh kelas. Itu hari, kuda-kuda juara di hari-hari babak sebelumnya bertarung memperebutkan tropi. Penonton membeludak penuh sesak. Sementara, cucunya, Anisa, ingin memfoto kuda dari jarak dekat.
Dalam kondisi sesak seperti itu sulit untuk memperoleh foto bagus lantaran harus berdesak-desakan. Satu-satunya jalan, Jamiun dan cucunya harus menyeberang.
Mengikuti keinginan cucu kesayangannya, maka ia pun menyeberang ketika pacuan kuda sudah dimulai. Adapun istrinya ditinggal di warung kopi.
Ternyata, istrinya menyusul beberapa saat di belakangnya. Padahal, saat itu kuda sudah mendekat ke lintasan di mana Jamiun berhasil menyeberang.
Nahas, ketika Sumartin berhasil menyeberang, kuda-kuda balap yang tengah dipacu kencang itu sudah muncul dari kelokan. Kontan, ia tertabrak keras oleh kuda paling depan.
“Saya tidak tahu istri saya menyusul,” Jamiun menuturkan.
Ia pun bercerita, sang istri belum sempat dioperasi. Keluarganya masih melengkapi surat-surat dari Desa Menganti, Sruweng, untuk keringanan biaya operasi.
Ia pun berharap agar panitia pacuan kuda membantu membiayai operasi dan perawatan istrinya.
Advertisement
Tanggung Jawab Panitia Pacuan Kuda
Wakil Ketua Panitia Pacuan Kuda Bupati Kebumen Cup 2018, Taswarjan, pun menyatakan siap membantu keluarga Sumartin. Hanya saja, ia tak menyebut angkanya.
"Tergantung negosisasinya seperti apa. Nanti dirembuk. Ini kan keluarganya juga masih mengurus sana-sini. Intinya kami siap," Taswarjan menegaskan.
Ia pun menyayangkan peristiwa tertabraknya Sumartin oleh kuda di lintasan. Pasalnya, panitia sudah berkali-kali memperingatkan agar penonton tak menyeberangi lintasan saat balap kuda sudah dimulai.
Pasalnya, selain membahayakan penyeberang, kuda dan joki yang tengah melaju kencang pun terancam bahaya. Terbukti, setelah menabrak Sumartin, joki kuda yang menabrak ikut terjatuh.
Ironisnya, kuda tanpa joki bernama Rokos itu tercepat sampai garis finish. Tetapi, tetap saja, kuda milik Haji Andi, Tasikmalaya ini, tak memperoleh medali juara.
"Didiskualifikasi karena jokinya jatuh. Kuda sampai garis finish tanpa joki," dia menerangkan.
Tawarjan mengklaim, dalam ajang pacuan kuda ini, ratusan personel keamanan sudah dikerahkan. Namun, dalam pertandingan hari terakhir itu, penonton memang sulit dikontrol saking banyaknya. Jumlahnya diperkirakan mencapai 10 ribu orang lebih.
Kepala Bagian Umum RSUD Margono Soekarjo, dr Veronika Dwi Winahyu, menerangkan, Sumartin dirujuk ke RSUD Margono pada Jumat dalam kondisi belum stail. Saat ini, tim dokter tengah menstabilkan kondisi Sumartin untuk penanganan selanjutnya.
"Diprioritaskan untuk menstabilkan pasien. Baru kemudian dioperasi," Veronika menerangkan.