Pengakuan Korban Pelemparan Batu di Tol Tangerang-Merak

Salah satu korban pelemparan batu di Tol Tangerang-Merak (Tamer), bercerita blak-blakan soal kejadian yang menimpanya.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 29 Jun 2018, 21:03 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 21:03 WIB
Mobil yang rusak dilempar batu di Tol arah Cikampek KM 63 (Dok. Istimewa)
Mobil yang rusak dilempar batu di Tol arah Cikampek KM 63 (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Serang - Indrajaya (20), salah satu korban pelemparan batu di Tol Tangerang-Merak (Tamer), bercerita blak-blakan soal kejadian yang menimpanya. Ia mengalami luka di lengan kirinya.

Indra bercerita kalau malam itu, dia sedang memacu mobil Honda Freed dari arah Jakarta menuju Kota Serang.

"Saya dari Jakarta mau pulang ke sini (Serang). Tiba-tiba di perjalanan batu besar jatuh dari atas di KM 49. Enggak tahu dari mana asal itu batu, karena gelap," kata Indra kepada Liputan6.com di kediamannya, di Lingkungan Bhayangkara, Kecamatan Cipocok, Kota Serang, Banten, Kamis (28/06/2018).

Batu seukuran bola voli itu memecah kaca depan mobilnya hingga menembus ke lengannya. Serpihan kaca juga mengenai adik serta ayahnya.

Indra kala itu memacu kendaraannya dengan kecepatan sekitar 80 kilometer per jam. Beruntung, dia masih bisa menguasai laju mobilnya dan berhenti di KM 52. Di situlah, Indra memutuskan berhenti dan bergantian dengan ayahnya.

"Saya sudah gak kuat, gantian ayah yang menyetir," ujarnya.

Begitu keluar gerbang Tol Serang Timur, sang ayah yang menjadi sopir langsung membawa anaknya ke rumah sakit. Mereka tidak mau berhenti saat itu juga karena menduga aksi pembegalan.

"Enggak langsung minggir, takut begal (pelaku pelemparan batu). Setelah satu dua kilo (dari lokasi kejadian), baru berhenti dan lansung keluar pintu tol," jelasnya.

Setelah mendapat perawatan dari rumah sakit, Indra segera membuat laporan ke Polda Banten dan Satuan Patroli Jalan Raya (PJR), mengenai musibah yang menimpanya. Ironisnya, Indra bukan satu-satunya korban.

"Enggak lama setelah saya, ada sopir truk kepalanya juga bocor, korban pelemparan batu sepertinya lebih dari tiga (kendaraan)," terangnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

Polisi Buru Pelaku

Batu yang dilemparkan dari JPO Tol Cikampek KM 63 (Dok. Istimewa)
Batu yang dilemparkan dari JPO Tol Cikampek KM 63 (Dok. Istimewa)

Kasus pelemparan batu dari atas jembatan di ruas Tol Tangerang-Merak (Tamer) pada Rabu, 27 Juni 2018 tengah ditangani Polres Serang.

"Kasus ini masih dalam penyelidikan Polres Serang," kata AKP Adri Bhirastowo, Kepala Induk Satuan Patroli Jalan Raya (Sat PJR) Tol Tamer, melalui pesan singkatnya, Jumat (29/06/2018).

Pihak kepolisian mengintensifkan patroli, baik di jalan tol maupun di jalan raya umum. Jembatan di lokasi pelemparan batu pun dijaga oleh pihak kepolisian.

Guna mencegah kejadian pelemparan batu terulang kembali, polisi meningkatkan upaya pengamanan. "Dari PJR Tol Serang akan meningkatkan patroli pada malam hari," terangnya.

Berdasarkan data kepolisian, mobil yang menjadi korban pelemparan batu sebanyak lima unit.

Menurut PT Marga Mandala Sakti (MMS), mobil yang menjadi korban pelemparan batu sebanyak lima unit kendaraan. "Lima mobil," ujarnya singkat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya