Liputan6.com, Pekanbaru - Jumlah titik panas sebagai indikasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pulau Sumatera, kian meningkat tiap harinya. Jika hari sebelumnya hanya puluhan, pada Rabu (18/8/2018), naik tajam hingga ratusan titik, di mana Provinsi Riau masih mendominasi.
Pantauan satelit Terra dan Aqua yang digunakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Pekanbaru terpantau 159 titik panas. Jumlah itu menyebar di delapan provinsi yang ada di Pulau Sumatera.
"Riau paling banyak dengan 80 titik panas. Selanjutnya Sumatera Utara 21 titik, Sumatera Barat 18, Jambi 10, Sumatera Selatan 10, Bangka Belitung 12 dan Bengkulu delapan," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sukisno di Pekanbaru, Rabu siang.
Advertisement
Baca Juga
Level kepercayaan dari pantauan satelit dimaksud berada di atas 50 persen lebih. Angka ini sebagai pertimbangan supaya petugas yang masuk dalam Satgas Karhutla melakukan pengecekan ke lapangan.
Sementara untuk 80 titik panas di Riau, BMKG menyebut sebagian besar terdeteksi di bagian pesisir. Di antaranya Kabupaten Rokan Hilir 42 titik, Dumai 16, Bengkalis 10, Kepulauan Meranti satu, lalu di Kabupaten Rokan Hulu dua, Pelalawan lima, dan Siak empat.
Dari semua titik panas itu, 66 di antaranya dipercaya sebagai titik api atau telah terjadi kebakaran lahan dengan level confidence di atas 70 persen. Kabupaten Rokan Hilir masih dominan dengan 37 titik api.
"Selanjutnya Kota Dumai 15 titik, Bengkalis lima, Meranti satu, Rokan Hulu dua, Pelalawan dua dan Kabupaten Siak empat," ucap Sukisno.
Simak video pilihan berikut ini:
Gerak Cepat
Lonjakan titik api tentu bukan hal baik menjelang perhelatan Asian Games. Pasalnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah memperingatkan setiap kepala daerah, baik gubernur ataupun bupati, serta kepala kepolisian setempat agar menjaga wilayahnya tetap bebas karhutla supaya tidak menimbulkan kabut asap.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edward Sanger menyebut pihaknya sudah menerbangkan lima helikopter untuk membantu pemadaman yang dilakukan petugas di darat.
"Helikopter water bombing dikerahkan semuanya hari ini. Dumai dan Rokan Hilir menjadi fokus pemadaman," sebut Edward.
Selain itu, helikopter pemantau turut diterbangkan. Edward pun langsung terbang memantau sebaran titik panas untuk selanjutnya dikordinasikan dengan tim darat supaya ditangani dengan cepat agar tak meluas.
Mudahnya lahan terbakar di Riau karena kemarau sudah masuk. Ditambah lagi ulah pihak-pihak tak bertanggung jawab karena membakar lahan untuk membuka kebun.
Advertisement