Jumlah Calon Haji Berisiko Tinggi di Embarkasi Solo Capai 70 Persen

Jumlah calon haji kategori risiko tinggi di Embarkasi Solo cukup banyak, mencapai 70 persen.

oleh Fajar Abrori diperbarui 27 Jul 2018, 11:31 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2018, 11:31 WIB
Calhaj Risti Embarkasi Solo
Petugas sedang mengecek para calhaj yang kategori risti di Asrama Haji Donohudan Boyolali.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Boyolali Jumlah calon jemaah haji (calhaj) yang masuk kategori risiko tinggi (risti) di Embarkasi Solo cukup tinggi, mencapai 70 persen. Tingginya jumlah angka tersebut disebabkan lamanya masa tunggu antrean keberangkatan haji yang mencapai 30 tahun.

Kabag Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo, Afief Mundzir jumlah calhaj kategori risti memang cukup tinggi karena mencapai 70 persen dari total 34.112 calhaj yang diberangkatkan dari Embarkasi Solo. Jumlah calhaj yang kategori risti memang sudah terjadi dari tahun-tahun sebelumnya.

“Dari tahun ke tahun jumlah calhaj risti selalu menempatkan dengan angka tinggi. Tahun ini saja berdasarkan laporan dari bidang kesehatan mencapai 60-70 persen,” kata dia di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Kamis, 26 Juli 2018.

Penyebab tingginya jumlah calhaj yang kategori risti, disebutkan Afief, karena daftar tunggunya cukup lama, yakni mencapai 30 tahun. Dengan jenjang waktu tunggu yang cukup lama mau tak mau para calhaj yang saat mendaftar masih berusia antara 40-50 tahun, ketika tiba waktunya untuk menunaikan ibadah haji sudah berusia di atas 70 tahun.

"Taruhlah daftarnya usianya 40 tahun terus dengan waiting list sekitar 30 tahun, maka calhaj akan berangkat di usia 70 tahun. Jadi, ini adalah sesuatu yang memang harus terjadi dan tidak bisa kita hindari karena memang dihadapkan seperti itu," sebutnya.

Meski demikian, ia mengungkapkan tingginya jumlah calhaj risti menjadi persoalan. Pasalnya, hal tersebut sudah terjadi dari tahun ke tahun. Untuk itu, langkah antisipasi yang dilakukan yakni dengan memberikan pendampingan yang lebih baik kepada calhaj yang berisiko tinggi.

"Persoalan seperti itu sudah otomatis akan selalu ada di depan mata kita. Solusinya yang harus disiapkan adalah pedampingan yang maksimal kepada calhaj yang memang sudah sejak awal ristinya tinggi," ucapnya.

Afief mengungkapkan kategori risti itu diberikan kepada para calhaj yang memasuki usia 60 tahun ke atas. Hanya saja, ia menyatakan bahwa tidak semua calhaj yang ketagori risti  belum tentu sakit. Bahkan, berdasarkan rekomendasi dari dinas kesehatan meskipun sudah termasuk kategori risti, mereka bisa berangkat haji.

"Faktanya dari sekian banyak risti, menurut teman-teman kesehatan itu istitoah bisa berangkat menunaikan ibadah haji. Kan tidak semua jemaah yang dinyatakan risti memiliki rekam jejak tidak sehat, kan, tidak," tegasnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya