Liputan6.com, Batam - Hari Senin, 23 Juli 2018 barangkali menjadi hari paling menyebalkan bagi Bd, seorang petugas cleaning service di DPRD Batam. Ia yang tengah bertugas mendapati ruangan Wakil Ketua I DPRD Batam Zainal Abidin acak-acakan.
Bd tak perlu jengkel jika ruangan yang acak-acakan itu disebabkan pekerjaan Zainal Abidin mengurus rakyat. Namun ruangan itu berantakan seperti usai digunakan untuk berbuat mesum.
Menurut sumber Liputan6.com di lingkungan internal sekretariat DPRD Batam, usai Bd memergoki ruangan itu memang tersiar kabar bahwa ruang kerja Wakil Ketua I DPRD Batam Zainal Abidin digunakan untuk mesum. Celakanya melibatkan saudara dari Zainal Abidin yang menjadi anggota DPRD Kampar.
Advertisement
Baca Juga
"Itu ceweknya staf sini. Dua orang," kata sumber Liputan6.com.
Kisah berawal ketika Zainal Abidin menerima dua tamu anggota DPRD Kampar. Saat itu Zainal harus mengikuti sidang paripurna.
"Beliau kemudian bersidang dan tamunya diminta menunggu. Saya dengar dua staf DPRD itu diminta menemani tamunya. Tentu menemani dalam arti biasa saja, bukan melayani secara seksual," kata sumber tadi.
Peristiwa selesai. Tak ada kehebohan apapun. Hingga Bd, petugas cleaning service DPRD Batam itu berniat membersihkan ruangan. Bd kaget karena tempat tidur di ruangan itu berantakan.
"Dia juga menemukan handuk yang di atasnya terdapat sisa sperma," kata sumber Liputan6.com.
 Simak video menarik pilihan berikut :
Sekwan Diminta Mengusut
Sementara itu Zainal Abidin mengklarifikasi kasus ini. Kepada sejumlah wartawan ia mengaku tak tahu menahu adanya kasus mesum di ruang kerjanya. Ia juga menyebutkan bahwa isu-isu semacam ini sulit dicek kebenarannya.
"Ada enggak buktinya. Ada enggak saksinya. Saya sudah minta sekwan cari tahu," kata Zainal Abidin.
Zainal bercerita bahwa ia masih mengikuti sidang paripurna. Disampaikan pula bahwa ia memang sempat menerima tamu di ruangannya sebelum mengikuti sidang.
"Pasti banyak tamu. Dari Yogya ada, Kampar ada, Pekanbaru ada. Siapa nama tamunya, saya sudah lupa karena tamunya banyak," kata Zainal.
Zainal mengaku, ia baru mengetahui informasi tersebut keesokan harinya. Zainal juga mengaku bahwa ia tidak mengetahui pegawai honorer, FD dan AY yang dimaksud.
"Saya juga tidak tahu pegawai honorer ini siapa. Sekretaris saya ada empat dan bukan mereka. Saya tidak tahu mereka ini staf mana. Ini kan tanggungjawab sekwan," kata Zainal.
Â
Advertisement
Staf Kena Skors
Ketua DPRD Batam, Nuryanto menyebutkan bahwa dua staf yang dimaksud bertugas sebagai pramusaji. Keduanya kerap ditugaskan untuk mempersiapkan kebutuhan para tamu DPRD.
"Kedua staf ini bukan merupakan staf Zainal Abidin. Keduanya adalah pegawai honorer di bagian umum atau pramusaji. Mereka ini yang mempersiapkan makan dan minum tamu. Dan mereka juga harus ramah sama tamu. Namanya juga tamu, harus dilayani dengan ramah," kata Nuryanto.
Sementara itu Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Batam Taufik menyebutkan bahwa dua staff yang diduga memberikan layanan mesum sudah diskorsing. Mereka diberhentikan sementara sampai jangka waktu tidak jelas.
"Kedua staf itu telah kami skorsing sementara. Mereka diskors agar evaluasi internal berjalan lebih lancar," kata Taufik di ruang sekretariat Humas DPRD Batam, Senin 6 Agustus 2018.
Menurut Taufik, sebaiknya media dan masyarakat menunggu pemeriksaan sampai selesai. Saat ini kasus itu masih diselidiki secara internal.
"Jadi ini sifatnya masih dugaan. Kita juga belum memanggil saksi pertama (cleaning servis) atas temuanya di ruangan Wakil Ketua I," kata Taufik.