Wilayah Cirebon Masuki Hari Tanpa Hujan Ekstrem, Bagaimana Bandung?

Beberapa hari terakhir di Bandung dan sekitarnya terjadi hujan karena terdapat gangguan cuaca jangka pendek.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 16 Agu 2018, 08:02 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2018, 08:02 WIB
Sawah kering
Penampakan area persawahan yang dilanda kekeringan di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (15/8/2018)

Liputan6.com, Bandung - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat mengeluarkan peta monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH). Tercatat, sejumlah daerah di wilayah Cirebon memasuki hari tanpa hujan kategori panjang dan ekstrem.

Kepala Stasiun Geofisika Bandung, Tony Agus Wijaya, menuturkan, sebagian besar wilayah Jawa Barat berada pada kategori kriteria HTH sangat panjang, yaitu berlangsung selama 31-60 hari.

"Terdapat hari tanpa hujan dengan kriteria ekstrem (lebih dari 60 hari) di sebagian kecil Cirebon barat," kata Tony kepada Liputan6.com, Rabu (15/8/2018).

Ia menjelaskan, HTH dengan kategori ekstrem tercatat pada pos hujan Tukmudal (78 hari), Wanasaba Kidul (106 hari), Sindang Jawa (105 hari), Cangkol (106 hari), dan Majalengka selatan yakni tercatat pada pos hujan Banjaan (77 hari), Rawa (74 hari), Sunia (77 hari), Talaga (85 hari), Cikijing(77 hari) dan Majalengka (75 hari).

Adapun kriteria sangat pendek hingga menengah dengan rentan 1-20 hari hanya terjadi di beberapa daerah, yaitu Bogor, Subang barat dan selatan, Tasikmalaya dan Ciamis selatan. Selain itu, masih terpantau ada hujan hingga update terakhir per tanggal 10 Agustus 2018 di Bogor utara, Tasikmalaya barat, dan Ciamis utara.

Adapun Kota Bandung, kata Tony, masih dalam situasi musim kemarau sampai Oktober mendatang.

"Beberapa hari terakhir di Bandung dan sekitarnya terjadi hujan, karena terdapat gangguan cuaca jangka pendek, berupa belokan angin yang menyebabkan terjadi hujan intensitas ringan hingga sedang dalam satu hingga tiga hari," paparnya.

Tony menjelaskan, wilayah Bandung belum memasuki HTH ekstrem. Hanya ada ganguan cuaca jangka pendek dengan turunnya hujan satu hingga tiga hari.

Lebih jauh, Tony mengatakan, musim kemarau di Jawa Barat secara umum terjadi sejak Mei sampai Oktober. Pihaknya mengimbau agar warga mewaspadai potensi kebakaran.

"Perlu antisipasi potensi kebakaran lahan dan rumah," ujarnya.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya