Liputan6.com, Pekanbaru - Puncak Ulu Kasok atau yang lebih dikenal dengan Raja Ampat Kampar kembali terbakar. Kebakaran kedua kalinya selama 2018 ini diduga ada campur tangan pihak tak bertanggung jawab.
Kepala Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar, Adi Chandra menjelaskan, api dilaporkan muncul pada Jumat, 24 Agustus 2018, pukul 02.00 WIB.
Pada petang, api sudah bisa dipadamkan oleh petugas gabungan TNI, Polri, dan pemadam kebakaran pemerintah setempat. Meski demikian, petugas masih di lokasi untuk mendinginkan lahan.
Advertisement
"Luas kebakaran diperkirakan 1,5 hektare. Ini kebakaran Ulu Kasok jilid dua, sebelumnya juga terbakar dengan luas yang sama. Dengan demikian, sudah 3 hektare yang terbakar," kata Adi, Jumat petang, 24 Agustus 2018.
Baca Juga
Tak hanya lereng bukit, api juga membakar pondok-pondok yang didirikan pengelola lokasi wisata. Pondok itu biasanya digunakan wisatawan untuk berfoto dengan latar keindahan pemandangan Ulu Kasok.
"Bukan warung yang terbakar, itu spot foto karena ada yang berbentuk perahu juga," sebut Adi.
Adi menyatakan, kecil sekali kemungkinan kebakaran ini disebabkan faktor alam. Diduga api berasal dari tumpukan sampah plastik di lereng sehingga petugas sulit memadamkannya.
"Diduga ada orang membersihkan sampah, mengumpulkannya. Api diduga dari sini," ucap Adi.
Menurut Adi, medan yang sulit karena Ulu Kasok berada di ketinggian menjadi penyebab api sulit dipadamkan. Butuh sekitar 60 menit bagi petugas untuk menjemput dan memasok air ke lokasi terbakar.
"Yang lama itu mengisi air karena di sana memang tak ada sumber air," terang Adi.
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Â
Pakis Gambut
Selain sampah plastik, struktur tanah mineral berlapis pakis gambut membuat api cepat menjalar ke sisi lain. Keringnya tanah karena hujan jarang turun juga membuat api cepat melumat apa yang ada di atasnya.
Selain itu, hembusan angin dari bawah lereng bukit juga membuat api mudah terpantik. Untuk mengatasinya, petugas membuat blok supaya lahan yang belum terbakar tak disambar api.
"Mudah-mudahan hujan turun membantu pendinginan. Saat ini sudah mendung," katanya.
Sebelumnya, puncak Ulu Kasok terbakar pada 19 Juli 2018. Lokasi kebakaran pertama tak jauh dari lokasi kedua. Bedanya saat itu, api membakar sejumlah warung milik warga di atas puncak.
Ulu Kasok dalam beberapa tahun terakhir menjadi lokasi favorit wisatawan karena menyajikan pemandangan yang indah. Ulu Kasok berada di jalur lintas arah Sumatera Barat (Sumbar) tepatnya di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau.
Lokasi ini memberikan pemandangan yang sekilas mirip dengan Raja Ampat di Provinsi Papua. Bahkan, wisatawan yang ke lokasi ini menyebutnya dengan Raja Ampat ala Riau. Lokasi ini terdiri dari beberapa pulau kecil yang terletak di tengah bendungan PLTA Koto Panjang.
Air yang mengelingingi pulau masih hijau dengan hutan yang masih lebat sehingga memanjakan mata. Tak heran lokasi dari ketinggian pulau ini menjadi objek buruan masyarakat yang ingin berswafoto.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement