Ratusan Orang di Singkawang Diduga Terinfeksi Hepatitis A

Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang meminta pemerintah segera menetapkan kejadian luar biasa atas banyaknya pasien terduga Hepatitis A.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Sep 2018, 16:01 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2018, 16:01 WIB
Menguak Fakta di Balik Mitos Penyakit Hepatitis B
Menguak Fakta di Balik Mitos Penyakit Hepatitis B

Liputan6.com, Pontianak - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang Djoko Suratmiarjo mengatakan jumlah penderita yang dicurigai Hepatitis A terus bertambah.

"Sampai Rabu kemarin, tercatat sebanyak 189 orang yang dicurigai terinfeksi Hepatitis A," kata Djoko, di Singkawang, Kamis (6/9/2018), dilansir Antara.

Mengenai perkembangan yang terus-menerus terjadi setiap harinya, pihaknya sedang menyiapkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Singkawang tentang kejadian luar biasa (KLB).

"Jadi, sekarang kita sedang menyusun draf penetapan situasi kejadian luar biasa (KLB) Hepatitis A," ujarnya.

SK tersebut secepatnya akan disampaikan ke Wali Kota Singkawang mengingat tren kasus Hepatitis A terus meningkat. "Jika penetapan KLB ini disetujui, maka kita akan lebih leluasa menanganinya," ungkapnya.

Dengan disetujuinya status KLB ini, ia berharap Pemkot Singkawang bisa mendanai kegiatan ini. Mengingat kegiatan ini tidak termasuk dalam rencana kerja anggaran (RKA) Dinas Kesehatan Singkawang.

"Karena kasus ini juga di luar dugaan," katanya.

Bagi penderita yang dinyatakan positif Hepatitis A, dalam situasi KLB yang dirawat di Puskesmas dan RSUD Pemerintah Daerah (Abdul Aziz) khusus kelas III, biaya perawatannya bisa ditanggung oleh Pemerintah Kota Singkawang.

"Sebelum adanya penetapan status KLB ini kan, yang punya BPJS ditanggung BPJS, tapi setelah keluar KLB maka akan ditanggung Pemda, khusus yang dirawat di kelas III RSUD Abdul Aziz Singkawang," ucapnya.

Terpisah, seorang dokter dari Puskesmas Singkawang Tengah, Barita, mengatakan pengobatan untuk penderita Hepatitis A yang paling bagus adalah istirahat total.

"Karena obat antivirusnya sampai saat ini belum ada. Jadi, istirahat yang cukup di rumah dan makan makanan yang bergizi," kata Barita, Rabu.

Menurut pria yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Singkawang ini, Hepatitis A tidak berbahaya dibanding Hepatitis B.

"Terlebih Hepatitis B itu tidak kelihatan gejalanya, tidak terasa sakit, tidak terasa pusing, mungkin hanya lemas sedikit, tetapi lama-lama penderita itu akan meninggal," tuturnya.

Ia menyebut penderita Hepatitis A bisa pulih total dalam satu atau dua minggu bila beristirahat cukup dan makan makanan yang bergizi. Intinya, si penderita diperbanyak makan-makanan penghasil karbohidrat, seperti nasi dan gula, serta mengurangi konsumsi lemak dan protein.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya