Gunung Soputan Erupsi, Warga Diminta Waspadai Aliran Lahar Dingin

Masyarakat perlu mewaspadai potensi ancaman aliran lahar dingin yang dapat terjadi setelah erupsi.

oleh yoseph ikanubun diperbarui 03 Okt 2018, 10:36 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2018, 10:36 WIB
Gunung Soputan meletus
Gunung Soputan meletus (Foto: BNPB)

Liputan6.com, Ratahan Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, mengalami erupsi pada Rabu (3/10/2018) sekitar pukul 08.47 Wita. Tinggi kolom abu teramati mencapai 4 km di atas puncak atau sekitar 5.809 m di atas permukaan laut.

“Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga cokelat dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 39 mm dan durasi lebih kurang enam menit,” ungkap Asep, petugas Gunung Soputan, pagi tadi.

Dia mengatakan, Gunung Soputan berada pada Status Level III atau (Siaga). Terkait itu, Asep mengatakan pihaknya mengeluarkan sejumlah rekomendasi, yakni agar masyarakat tidak beraktivitas di seluruh area di dalam radius 4 km dari puncak Gunung Soputan.

"Juga di dalam area perluasan sektoral ke arah barat-barat daya sejauh 6,5 km dari puncak yang merupakan daerah bukaan kawah untuk menghindari potensi ancaman guguran lava maupun awan panas," papar dia.

Asep mengatakan, masyarakat di sekitar Gunung Soputan dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

"Masyarakat agar mewaspadai potensi ancaman aliran lahar yang dapat terjadi setelah terjadinya erupsi, yaitu di mana material erupsi terbawa oleh air, terutama pada sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan, seperti di antaranya Sungai Ranowangko, Sungai Lawian, Sungai Popang dan Londola Kelewahu," ujar Asep.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, sejauh ini belum tampak pergerakan warga yang ingin mengungsi. Namun, warga telah menyiapkan masker untuk mengantisipasi hujan abu.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya