Detik-Detik Pria Tewas Tertimbun Galian Parit di Kebumen

Paritnya cukup dalam, sekitar empat meter dengan panjang sekitar 10 meter. Akan tetapi, parit untuk pipa saluran air itu hanya memiliki lebar 50 centimeter.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 28 Okt 2018, 21:04 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2018, 21:04 WIB
Jasad Waridi diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)
Jasad Waridi diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Kebumen - Matahari baru muncul ketika Waridi berangkat bekerja menggali parit di Dukuh Gupitan RT 06 RW 03 Desa Kebakalan, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Jumat 26 Oktober 2018.

Siapa sangka, ini adalah terakhir kali Waridi bersua dengan keluarganya dalam keadaan hidup. Keluarga tak menduga, Waridi bakal tewas tertimbun galian parit.

Paritnya cukup dalam, sekitar empat meter dengan panjang sekitar 10 meter. Akan tetapi, parit untuk pipa saluran air itu hanya memiliki lebar 50 centimeter.

Memang, cukup sulit membuat parit dalam sesempit itu. Namun, betapa pun sulitnya, pekerjaan itu mesti dilakoni.

Pekerjaan menggali sumur maupun parit memang berisiko. Meski begitu, mereka pun tak mengira, Waridi bakal tewas terimbun galian parit sempit ini.

Sesampai lokasi, Waridi bersama tiga rekannya segera memulai pekerjaan itu. Tubuh bugar dan udara pagi segar membuat mereka bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaan ini.

Mahfumnya pekerjaan di sektor pertanian atau proyek, pukul 09.00 WIB, mereka beristirahat. Saat tiga rekan Waridi naik ke permukaan, Waridi masih berada di dalam lubang parit.

Evakuasi Korban

Polisi menggelar olah TKP menyusul tewasnya seorang pria lantaran tertimbun galian parit. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)
Polisi menggelar olah TKP menyusul tewasnya seorang pria lantaran tertimbun galian parit. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)

Barangkali, ada pekerjaan tanggung dan ingin segera diselesaikan. Nahas, saat itu lah, mendadak dinding parit ambrol menimpa Waridi.

Tiga rekan Waridi yang berada di atas pun segera berjibaku menolong korban. Mereka juga dibantu oleh warga sekitar. Mereka beradu cepat dengan waktu.

Lubang sempit dan posisi korban yang berada di kedalaman empat meter menyebabkan proses evakuasi berjalan lambat. Pasalnya, warga hanya mengandalkan alat seadanya untuk menyingkirkan material yang menimbun korban.

"Saat posisi teman lainnya di atas, korban ini tertimbun tanah. Evakuasi cukup lama. Kurang lebih pukul 11.30 WIB, korban baru bisa di evakuasi," ucap Kapolsek Karanggayam AKP Abu Khoiri, Minggu, 28 Oktober 2018.

Akhirnya, setelah 2,5 jam berusaha menyingkirkan material yang menimbun, Waridi berhasil dievakuasi. Sayangnya, saat ditemukan, ia telah meninggal dunia.

"Karena lokasi cukup dalam, proses evakuasi cukup susah. Warga yang berada di dekat lokasi sudah berupaya semaksimal mungkin menolong korban. Namun, korban tidak bisa diselamatkan," ucapnya, menceritakan kronologi evakuasi korban tewas tertimbun galian parit ini.

Polisi yang juga datang ke lokasi segera mengolah tempat kejadian perkara (TKP). Tak ditemukan pula tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Bisa dipastikan korban tewas lantaran tertimbun tanah galian.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya