Geger Petani Baturraden Hilang Misterius di Lereng Gunung Slamet

Nun 15 kilometer dari titik terakhir Diro terlihat di sawahnya, pada Jumat pagi kepala Desa Dukuhwaluh melaporkan penemuan jasad seorang pria di Sungai Pelus, Kembaran, Banyumas

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 16 Des 2018, 03:06 WIB
Diterbitkan 16 Des 2018, 03:06 WIB
Evakuasi korban tenggelam Sungai Bolot, Baturraden di Sungai Pelus. (Foto: Liputan6.com/Basarnas/Muhamad Ridlo)
Evakuasi korban tenggelam Sungai Bolot, Baturraden di Sungai Pelus. (Foto: Liputan6.com/Basarnas/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banyumas - Warga Kemutug Lor Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah geger. Sudiro alias Diro (50), warga desa di lereng Gunung Slamet dilaporkan hilang misterius.

Awalnya, seperti biasa, pada Selasa pagi, 11 Desember 2018, warga RT 01 RW 2 Kemutug Lor itu berangkat ke sawah. Sebelum pergi ke sawah, Diro sempat mengantar istrinya, Rasih ke Pasar Rempoah membeli kebutuhan dapur.

Tak ada yang aneh hari itu, sampai pukul 14.00 WIB, Diro tak kunjung pulang. Kebiasaan Diro bertahun-tahun, sekitar jam-jam itu ia pulang untuk beribadah dan mengisi perut.

Rasih yang hapal betul kebiasaan ini pun mulai curiga bahwa suaminya hilang. Rasih menyusul Diro ke sawah yang terletak di lereng Gunung Slamet.

Tetapi, di sawah, Rasih tak menemukan Diro. Khawatir terjadi apa-apa dengan suaminya, Rasih melaporkan raibnya sang suami kepada Ketua RT dan tetangganya.

Pukul 15.00 WIB perangkat desa dan warga Kemutug Lor mulai mencari keberadaan Diro. Yang pertama dilakukan, tentu menuju sawah milik keluarga Diro. Di sana tak ada tanda-tanda keberadaannya.

Lantas mereka mencari keberadaan Diro ke ke sekitar sungai Belot yang terletak di sebelah barat sawah Diro. Beberapa warga sempat pula mencari ke kedhung atau lubuk sepanjang sungai Belot. Tetapi, hingga sore, Diro hilang bak ditelan bumi.

Tim SAR gabungan lantas mencari keberadaan Diro yang diduga tenggelam di Sungai Belot yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari sawahnya. Pasalnya, Diro memiliki kebiasaan bersih-bersih alat pertanian dan mandi di sungai yang berhulu di hutan lereng Gunung Slamet ini sebelum pulang.

Tiga Hari Pencarian

Evakuasi korban tenggelam Sungai Bolot, Baturraden di Sungai Kali Pelus. (Foto: Liputan6.com/Tagana BMS/Muhamad Ridlo)
Evakuasi korban tenggelam Sungai Bolot, Baturraden di Sungai Kali Pelus. (Foto: Liputan6.com/Tagana BMS/Muhamad Ridlo)

Tiga hari pencarian hingga Kamis, Diro tak ditemukan. Berbagai upaya pun dilakukan, mulai dari penyelaman ke lubuk Sungai Belot hingga ke wilayah sekitar desa.

Mendadak, nun 15 kilometer dari titik terakhir Diro terlihat di sawahnya, pada Jumat pagi Kepala Desa Dukuhwaluh melaporkan penemuan jasad berjenis kelamin pria di Sungai Pelus, Kembaran, Banyumas.

Jenazah ini ditemukan oleh warga Dukuhwaluh, Eko Hartono (27) sekitar pukul 05.30 WIB. Dia menemukannya di muara sungai Bolot di Sungai Pelus.

"Kades Dukuhwaluh yang kemudian mengubungi Anggota RAPI atas nama Pak Abdul Rosyid. Kemudian dia langsung ke TKP Penemuan, dan menerusakan laporan ini ke Polsek Kembaran," kata Komandan Tagana Banyumas, Heriana Adi Chandra, Jumat 14 Desember 2018 sore.

Petugas Polsek dan Koramil Kembaran lantas mendatangi TKP dan mengamankan TKP sembari menunggu kehadiran Tim Inafis Polres Banyumas.

Komandan Basarnas Pos SAR Cilacap, Moelwahyono menambahkan, pukul 07.30 WIB tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Pos SAR Cilacap, Tagana, Pramuka Peduli, Rapi, Banser, SAR Banyumas, BPBD, dan Linmas mengevakuasi jenazah dari tengah sungai ke darat.

Jenazah selanjutnya dibawa ke RS Margono menggunakan ambulans RAPI. Jenazah diperiksa oleh dokter RS Margono dan Tim INAFIS.

Berdasar pemeriksaan, jenazah pria yang ditemukan ini memang benar Diro, warga Kemutug Lor yang dilaporkan hilang sejak Selasa pukul 14.00 WIB. Hal itu diperkuat oleh kesaksian keluarga dan warga.

"Jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga," ucap Moelwahyono.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya