Kondisi Terkini, Gelombang di Pantai Tanjung Lesung Mencapai 4 Meter

Saat ini, evakuasi di kawasan wisata Tanjung Lesung belum maksimal akibat cuaca buruk tersebut. Kemungkinan korban gelombang tsunami di Tanjung Lesung masih banyak yang belum ditemukan.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Des 2018, 19:39 WIB
Diterbitkan 23 Des 2018, 19:39 WIB
Ilustrasi tsunami
Ilustrasi tsunami (Unsplash.com)

Liputan6.com, Pandeglang - Gelombang di kawasan wisata Tanjung Lesung, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang kembali naik hingga empat meter sehingga evakuasi korban tsunami dihentikan karena sangat membahayakan petugas di lapangan.

"Kami meminta semua relawan agar menghentikan evakuasi," kata Asep, seorang petugas Kecamatan Panimbang, Minggu (23/12/2018).

Saat ini, evakuasi di kawasan wisata Tanjung Lesung belum maksimal akibat cuaca buruk tersebut. Kemungkinan korban gelombang tsunami di Tanjung Lesung masih banyak yang belum ditemukan.

Saat ini, jumlah jenazah yang sudah ditemukan di Tanjung Lesung sebanyak 30 orang.

"Kami akan melanjutkan evakuasi besok(Senin) nanti untuk fokus pencarian mayat karena dipastikan jumlahnya mencapai ratusan orang," katanya dilansir Antara.

Ia mengatakan, kebanyakan korban meninggal di Tanjung Lesung dari wisatawan domestik. Apalagi, akhir pekan kawasan wisata Tanjung Lesung ramai wisatawan yang datang dari Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek).

Bahkan, para wisatawan tersebut dihibur group band "Seventeen". Namun, tiba-tiba gelombang tsunami menerjang kawasan wisata Tanjung Lesung mengakibatkan korban jiwa.

"Kami menerima laporan sementara tercatat 30 orang meninggal dunia di kawasan Tanjung Lesung," katanya.

Sementara itu, ratusan pengungsi bencana alam yang menempati aula Kecamatan Panimbang, mengatakan bahwa seluruh korban bencana alam agar dipindahkan ke tempat yang lebih aman,terlebih saat ini terjadi kenaikan gelombang.

Saat ini, korban gelombang tsunami belum berani kembali ke rumah masing-masing.

Sebab, pergerakan tsunami akan mengalami kenaikkan, sehingga dapat membahayakan bagi manusia.

"Kami merasa ketakutan tsunami menerjang rumah hingga roboh,namun beruntung dirinya berlari," kata Ujang, seorang warga korban bencana alam saat ditemui di pengungsian.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya