Beredar Kabar Badai Dahsyat Bakal Terjang Yogyakarta, Ini Kata BMKG

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) angkat bicara menanggapi hoaks yang beredar di medsos.

oleh Yanuar H diperbarui 18 Mar 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2019, 15:00 WIB
Hoaks Badai di Yogyakarta
Foto: Yanuar H/ Liputan6.com.

Liputan6.com, Yogyakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengklarifikasi berita hoaks di media sosial yang mengatakan akan terjadi badai yang dahsyat pada 17-23 Maret 2019. Bahkan pada berita hoaks itu dikatakan, badai akan menyebabkan debet air di bendungan melebihi batas aman. 

"Kami BMKG DIY, Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta menyatakan bahwa berita tersebut adalah hoaks karena bukan bersumber dari kami dan isi berita tersebut tidak benar atau tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah," kata Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta Reni Kraningtyas lewat siaran pers Senin (18/3/2019).

Informasi yang dihimpun pada Tanggal 17 Maret 2019 telah beredar berita melalui media sosial yang mengatasnamakan BMKG DIY dengan isi sebagai berikut :

"Info dr BMKG @DIY akan tjd badai dr tgl 17 sd 20, puncak badai tgl 18-19 dan akan berakhir tgl 20, kekuatan angin mencapai 45 knots, monggo yg punya pohon bsr d mulai rapuh segera ditebang saja demi keamanan bersama d info di bbrp Bendungan mulai sore ini debit air sdh melebihi batas aman d dlm status siaga, hati² d waspada Lurrr dimanapun qt berada [jgn terlalu pules istirahatnya malam ini."

Reni mengatakan, seperti diketahui hujan kategori sangat lebat di DIY yang turun selama 1 hari (17 Maret 2019) telah menimbulkan banjir di wilayah Bantul dan Kulon Progo. Pengukuran curah hujan di Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta mencapai 107 mm

"Streamline 17 Maret 2019 Pukul 07.00 WIB_ menunjukkan aktifitas TC "Savannah" di Samudera Hindia merupakan (salah satu faktor) yang berperan secara tidak langsung terhadap pembentukan awan-awan hujan di Jawa karena membentuk palung tekanan udara rendah (trough) memanjang dari pusat siklon hingga wilayah Jawa," katanya.

Reni menjelaskan perkembangan hari ini 18 Maret 2019 berdasarkan streamline 17 Maret 2019 pkl 12.00 UTC menunjukkan pergerakan TC "Savannah" semakin menjauh dan tidak berpengaruh lagi terhadap pola angin dan pembentukan awan-awan hujan di Jawa. Secara umum curah hujan hari ini semakin menurun namun hujan ringan-sedang di wilayah DIY masih berpotensi hingga tanggal 20 Maret 2019.

"Disebabkan oleh belokan angin (konvergensi) akibat aktifitas vortex (Low Pressure Area) di perairan sebelah selatan NTT dgn tekanan udara di pusatnya 1006 mb," katanya.

Menyikapi berita hoaks yang marak beredar di Medsos, BMKG mengimbau kepada masyarakat Yogyakarta untuk melihat ciri berita hoaks tersebut.

"Meyakini suatu berita adalah benar diantaranya dicirikan oleh adanya logo BMKG, isi berita disertai analisis meteorologi dengan menyebut sumber data analisis serta terdapat tempat/tgl realese dan pejabat BMKG DIY yang berwenang," ujarnya.

Selain itu juga harus memastikan kebenaran berita tersebut dengan mengklarifikasi kepada BMKG DIY, Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta. Selain itu juga tidak menyebarkan berita yang diterima sebelum memastikan berita tersebut adalah benar atau valid dan bersumber dari BMKG

"Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG DIY membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui Call center 0274-2880151/52 dan WA 082242009760," katanya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya