Liputan6.com, Batam - Kapolda Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Irjen Pol Andap Budhi Revianto mengatakan bahwa tingkat kerawanan Pemilu di Kepri masih terkendali. Kepolisian bersama KPU dan Bawaslu tetap berkoordinasi mengedukasi masyarakat untuk mencegah gesekan yang dipicu oleh provokasi sesaat.
"Tugas Polri itu kan melakukan pencegahan dan penindakan. Kami sudah memetakan potensi kerawanan pemilu dan pelanggaran di setiap daerah kabupaten kota di Kepri," kata Andap Usai rapat Kordinasi Pengamanan Pemilu. Selasa (9/4/2019).
Saat ini masih berlangsung pengamanan biasa hingga tanggal tiga belas. Mulai tanggal empat belas memasuki masa tenang. Pengawalan logistik sudah diatur sejak H-10 menuju 5457 TPS dan 20 TPS tambahan.
Advertisement
Baca Juga
"Sudah disiapkan personil termasuk koordinasi dengan KPU dan Bawaslu," kata Kapolda.
Sementara itu Ketua KPU Kepri Sriwati menyebut bahwa KPU Kepri belum menemukan indikasi kerawanan dari 5.410 titik TPS. Dalam rapat pleno, DPT sudah ditetapkan 1.186.853 orang. Dibutuhkan 40.489 kotak suara dan 20.573 bilik suara untuk melayani jumlah DPT itu.
"Hanya saja, kita masih kekurangan 470 kotak suara cadangan. Saat ini 17.972 unit kotak suara masih dipersiapkan panitia dan 18.782 kotak suara sudah selesai dan akan didistribusikan tanggal 13 April 2019," katanya.
Ketua Bawaslu Kepri, Muhammad Sjahri menyebut ada 43.940 Alat Peraga Kampanye (APK) yang melanggar. Jumlah itu terdiri dari 647 kasus pelanggaran kampanye.
"Rinciannya 457 kali pelanggaran kampanye dengan tatap muka dan 178 kali dugaan pelanggaran di tempat terbuka. Untuk hari H, ada 5.457 orang petugas Bawaslu yang bertugas. Jadi kami siap mengantisipasi kerawanan pemilu," katanya.
Simak video pilihan berikut:
Â