Liputan6.com, Indramayu - Banjir Indramayu semakin meluas membuat pemda setempat menetapkan status darurat terhitung mulai 8 sampai dengan 21 April 2019.
Banjir akibat luapan Sungai Cimanuk tersebut kini menggenangi 5 Kecamatan di Kabupaten Indramayu. Tercatat, ada 12 desa atau kelurahan tersebar di lima kecamatan yang tergenang luapan air.
Advertisement
Baca Juga
"Sudah ditetapkan dan masih darurat," kata Bupati Indramayu Supendi, Rabu (10/4/2019).
Dia meminta agar pengelola Bendung Rentang menurunkan debit air yang dialirkan ke sungai Cimanuk. Pengurangan debit air dari Bendung Rentang untuk mengurangi banjir yang semakin meluas.
Supendi sendiri mengaku sudah meminta secara langsung kepada pengelola Bendung Rentang di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.Â
"Jangan semuanya digelontorkan ke sungai Cimanuk kan dari Bendung Rentang air bisa juga dibagi ke Saluran Induk (SI) Sindupraja dan Cipelang," kata Supendi.
Supendi mengatakan, penyaluran debit air yang tinggi ke sungai Cimanuk membuat air meluap ke sejumlah desa yang terletak di pinggir DAS Cimanuk.
Kondisi tersebut juga berbahaya mengingat adanya 4 titik tanggul kritis mulai dari Bangkir hingga Waledan.
Supendi menyebutkan pemerintah sudah mendirikan dapur umum dan menyiapkan alat berat untuk mengantisipasi jebolnya tanggul sungai Cimanuk. Dia juga sudah memerintahkan Puskesmas di wilayah banjir untuk selalu siap melayani warga.
"Kalau debit airnya terlalu besar, khawatir tanggul kritis itu akan jebol. Warga harus waspada, namun tetap tenang," ujar Supendi.
Tercatat ada 3.276 unit rumah warga Indramayu yang terendam dengan ketinggian beragam. Selain rumah, banjir juga merendam 17 buah masjid dan 12 unit sekolah.
Ribuan Orang Mengungsi
Bantuan logistik untuk warga Indramayu korban terdampak banjir terus mengalir. Salah satunya Kementerian Sosial (Kemensos) yang menggelontorkan bantuan senilai Rp 482 juta.
"Logistik ke lokasi bencana dan sudah mulai disalurkan mulai kemarin," kata Menteri Sosial RI, Agus Gumiwang Kartasasmita.
Ia mengatakan bantuan logistik disalurkan secara bertahap berupa lauk pauk, makanan anak, mi instan, family kit, kids ware, food ware, perlengkapan Tagana, tenda gulung, kasur lipat, paket sandang, hingga selimut.
Tim Kemensos mencatat hingga dengan Selasa, 9 April 2019 siang sebanyak 11.079 jiwa per 3.310 KK terdampak banjir mengungsi. Banjir juga merendam 3.206 unit rumah.
"Tim kami sudah di lokasi bersama dengan Dinsos Provinsi Jawa Barat untuk pendorongan logistik dan Dinsos Indramayu tentang langkah langkah yang harus dilakukan," ujar dia.
Sebanyak 32 personel Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Indonesia dikerahkan untuk membantu evakuasi, distribusi logistik, mendirikan dan mengelola Dapur Umum.
"Seiring dengan telah terbitnya SK Tanggap Darurat, Pemkab Indramayu nanti dapat mengajukan ke Bulog untuk mengeluarkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) higga 100 ton," kata dia.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:Â
Advertisement