Revolusi Industri 4.0 Peluang Besar Bagi UMKM

Era industri 4.0 memberikan ruang besar bagi UMKM untuk meningkatkan skala usahanya

oleh Fajar Abrori diperbarui 13 Apr 2019, 16:03 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2019, 16:03 WIB
Ketua KEIN Soetrisno Bachir
Ketua KEIN Soetrisno Bachir dan Gus Muwafiq saat dialog ekonomi kerakyata yang bertema menguatkan UMKM menghadapi era industri 4.0 di Solo Baru, Jumat (12/4).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki peluang  besar memasuki era industri 4.0. Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) mengharapkan para pelaku UMKM mampu menerapkan digitaliasi untuk mampu berkompetisi secara efisien dan efektif.

Ketua KEIN, Soetrisno Bachir mengatakan era industri 4.0 menuntut pelaku UMKM harus memahami dan menguasai digitaliasi di berbagai sektor industri. Penguasaan ini menjadi penting agar usahanya bisa semakin berkembang maju.

"Dengan digitaliasi para pelaku UMKM bisa beroperasi secara efektif dan efisien, serta produknya berkualitas baik dan bernilai harga bersaing," kata dia dalam Dialog Ekonomi Kerakyatan yang bertema Menguatkan UMKM menghadapi Era Industri 4.0 di Best Western Solo Baru, Jumat 12 April 2019.

Kemudian, mantan Ketua Umum PAN ini pun mencontohkan, beberapa waktu lalu terdapat BUMN yang menciptakan aplikasi bagi pelaku usaha pertanian. Layanan dalam bentuk aplikasi itu berisi informasi panduan kepada para pemangku kepentingan seperti petani, termasuk panduan pratanam, tanam, pasca panen hingga panen.

"Dengan mengetahui masing-masing tahapan akan menjadi tahu apa yang boleh dan tidak dikerjakan sehingga produksi makin efisien dan menghasilkan produk pertanian yang berkualitas," jelasnya.

Menurut Soetrisno Bachir, digitaliasasi itu tidak hanya di sektor pertanian, namun juga seluruh sektor usaha liainnya diharapkan sudah terdigitalisasi. Hanya saja, ia mengingatkan kepada pelaku usaha yang berbasis industri agar jangan sampai beralih menjadi pedagang.

"Memang digitaliasasi itu mendatangkan keuntungan yang signifikan bagi pedagang, tapi jangan lah beralih dari industri menjadi pedagang," harapnya.

Turunkan Bunga Kredit UMKM

Dia pun menegaskan bahwa digitalisasi seharusnya makin memperkokoh sektor industrinya. Indonesia membutuhkan banyak UMKM yang menekuni berbagai macam industri. Hanya saja pada umumnya, UMKM masih banyak yang bergelut di sektor industri makanan dan minuman, fashion, kerajinan tangan, otomotif, elektronik dan sebagainya.

"Pemerintahan Presiden Jokowi sudah berupaya membangun sinergi antara infrastruktur digital dengan industi kecil melalui perdagangan daring. Sinergi ini makin mmebuka kesempatan bagi pelaku UMKM untuk memperluas usahanya," tuturnya.

Ia pun optimistis bila Jokowi terpilih lagi menjadi presiden. Dipastikan akan makin banyak UMKM yang mampu beradaptasi pada era industri 4.0. Hal ini akan mampu memperkuat industri nasional yang mengoptimalkan bahan baku lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Selain digitalisasi, menurut Soetrisno yang dibutuhkan UMKM itu kredit dengan suku bunga murah. Lantas, ia mencontohkan di Thailand tingkat bunga pinjaman untuk UMKM dipatok sekitar 3 persen. Sementara itu di Indonesia, Presiden Jokowi sudah menurunkan bunga pinjaman dari 18 persen hingga di bawah 10 persen.

"Nantinya oleh Pak Jokowi akan diturunkan lagi bunganya menjadi 5 persen," harapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya