Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta memberikan apresiasi atas upaya pengendalian harga bahan makanan sejak awal tahun sehingga inflasi Januari 2019 tercatat 0,32 persen.
"Bisa dilihat betapa besarnya penurunan yang terjadi di tiap tahunnya dan secara year on year Januari 2019 merupakan yang terendah sejak 2014," kata Arif dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (2/2/2019).
Inflasi yang rendah ini merupakan upaya pemerintah yang mampu menjaga ketersediaan pangan melalui penyiagaan pasokan serta membangun sarana infrastruktur yang dapat membuat biaya logistik lebih murah.
Advertisement
Baca Juga
Pembangunan infrastruktur tidak hanya terbatas pada infrastruktur sipil, namun juga infrastruktur pertanian untuk mendukung proses produksi serta melahirkan tata niaga yang lebih wajar dan sehat.
"Kombinasi kebijakan tersebut membuahkan hasil dengan terkendalinya harga bahan pangan dan ini sangat patut untuk diapresiasi," katanya.
Oleh karena itu, apabila kebijakan tersebut terus digulirkan dan pemerintah tetap konsisten pada upaya untuk menjaga kestabilan harga pangan, maka inflasi dari bahan makanan akan terus terkendali sepanjang tahun.
Komitmen atas upaya ini menjadi penting mengingat harga bahan pangan, tidak hanya merupakan salah satu penyebab terjadinya inflasi di Indonesia, namun juga berpengaruh kepada angka kemiskinan.
"Pangan merupakan kebutuhan pokok utama semua masyarakat sehingga apabila harga bisa terkendali akan berpengaruh pada kehidupan rakyat secara luas dan tentunya daya beli masyarakat terjaga," ujar Arif.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BPS: Inflasi Januari 2019 Sebesar 0,32 Persen
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto melaporkan inflasi pada Januari 2019 sebesar 0,32 persen. Dengan demikian, inflasi tahun kalender mencapai 0,32 persen dan inflasi tahun ke tahun atau year on year sebesar 2,82 persen.
"Pada Januari 2019 inflasi 0,32 persen. Dengan angka ini berarti tingkat inflasi tahun kalender 0,32 persen. Tahun ke tahun 2,82 persen," ujar Suhariyanto pada Jumat 1 Februari 2019.Â
BACA JUGA
Suhariyanto mengatakan, inflasi tersebut masih dalam range target pemerintah. Dia juga mengatakan, capaian tersebut merupakan salah satu pencapaian yang bagus di awal tahun.
"Sebuah capaian yang bagus diawal tahun. Capaian 0,32 persen, penyebab utamanya harga ikan dan beberapa sayuran," jelasnya.
Suhariyanto melanjutkan, dari 82 kota IHK yang dilakukan pemantauan pada Januari 2019, sebanyak 73 kota mengalami inflasi. Sedangkan 9 kota lainnya mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,23 persen, sedangkan terendah yaitu Pematang Siantar sebesar 0,01 persen. Sementara untuk deflasi tertinggi dialami Tual sebesar -0,87 persen dan deflasi terendah di Merauke sebesar -0,01 persen.
Advertisement