Hangatnya Bali dalam Sebotol Plaga Wine

Meski orang Indonesia secara tradisional bukan peminum anggur, namun zaman terus berubah.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jun 2019, 00:30 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2019, 00:30 WIB
Plaga Wine
Foto: Andi Jatmiko/ Liputan6.com.

Liputan6.com, Bali - Bir dibuat manusia, tapi anggur dibuat oleh para dewa. Dari ungkapan tersebut Plaga Wine hadir di Indonesia, tepatnya di Bali.

Meski orang Indonesia secara tradisional bukan peminum anggur, namun zaman terus berubah, gaya hidup pun demikian. Turisme secara tidak langsung membawa orang-orang dari berbagai belahan dunia untuk menemukan kegembiraan dalam sebotol anggur.

Saat Liputan6.com berkunjung ke pabrik Plaga Wine, minuman anggur dibuat menggunakan teknologi canggih. “Kami 100 persen asli Indonesia, menggunakan produk dan peralatan terbaik yang tersedia di pasar pembuatan anggur,” kata Juan Jose, GM Plaga Wine.

Menurut dia, Plaga Wine dihasilkan dari anggur terbaik yang ditanam secara premium di banyak negara di Eropa dan Australia Barat.

“Anggur itu kemudian difermentasi dan dikemas di Indonesia,” katanya.

Salah satu anggur dengan rasa yang unik adalah Sweet Rose. Sekilas rasanya mirip dengan rasa permen yang mengingatkan banyak orang tentang masa kecil mereka. Anggur ini sangat ringan dan cocok bagi orang yang baru memulai minum anggur.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya