Hiswana Migas Jamin Pasokan Gas Melon di Garut Aman

Adanya penambahan 314 ribu tabung gas bersubsidi, diharapkan mampu menekan tinggi permintaan saar Ramadan dan Lebaran Idul Fitri.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 25 Mei 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2019, 11:00 WIB
Sejumlah pengusaha Hiswana Migas Garut, saat memberikan penjelasannya kepada wartawan ihwal kesiapan pasokan gas bersubsidi selama Ramadan dan Lebaran
Sejumlah pengusaha Hiswana Migas Garut, saat memberikan penjelasannya kepada wartawan ihwal kesiapan pasokan gas bersubsidi selama Ramadan dan Lebaran (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Garut, Jawa Barat memastikan pasokan gas 3 kg atau gas melon, aman selama pelaksanaan ramadan hingga lebaran idul fitri mendatang.

Suntikan pasokan tambahan (Fakultatif) sebanyak 314.000 tabung LPG 3 Kg, termasuk penambahan 150 pangkalan siaga, 30 agen LPG PSO, 5 agen LPG NPSO siaga yang dilakukan Pertamina MOR III, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan warga.

Humas Hiswana Migas Garut, Evi Alvian Hartaz mengatakan, untuk mengantisipasi kelangkaan LPG 3 kg pada dua momen nasional itu, lembaganya jauh hari telah menyiapkan sejumlah persiapan.  

"Adanya tambahan sebanyak 314.000 dan adanya pangkalan siaga, stok gas LPG 3 Kg di Kabupaten Garut cukup ideal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya, beberapa waktu lalu.

Saat ini pasokan gas  subsidi di Garut mencapai 1,3 juta tabung setiap bulannya, namun sejak masuknya momen Ramadan, perusahaan minyak plat merah, telah melakukan penambahan hingga 314.000 tabung. "Hal ini, untuk mengimbangi lebih banyaknya pemakaian gas LPG 3 Kg selama Ramadan," kata dia.

Selain penambahan tabung, upaya lain yang dilakukan perusahaan minyak plat merah itu, telah membuka hingga 150 pangkalan siaga baru, yang ditempatkan di beberapa daerah rawan kelanggan, terutama wilayah Garut Selatan, dengan medan yang sulit dijangkau.

Ia mengakui, dengan adanya penambahan itu, termasuk pembukaan pangkalan baru, mampu menjawab tingginya kebutuhan warga saat Ramadan dan Lebaran mendatang. "Kami juga meminta masyarakat untuk berperan aktif dalam memantau harga jual dari setiap pangkalan," kata dia.

Untuk mengawasi adanya pangkalan nakal, dengan menaikan harga tinggi kepada masyarakat, lembaganya bakal menerjunkan Satuan Tugas (Satgas) khusus pemantau harga. "Kami meminta laporkan jika ada pangkalan yang menjual lebih dari HET," ujar dia mengingatkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya