Lebaran Hari Ini, Khotbah Salat Id Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Berbahasa Arab

Jemaah Tarekat Naqsabandiyah telah menggelar salat Idul Fitri 1440 H pada Senin (3/6/2019) pagi.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jun 2019, 10:02 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2019, 10:02 WIB
Jemaah Naqsabandiyah
Foto: Liputan6.com

Liputan6.com, Padang - Sekitar 100 pengikut Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Surau Baitul Makmur, Pasar Baru, Kecamatan Pauh, Padang telah berlebaran. Hal ini ditandai dengan pelaksanaan salat Idul Fitri 1440 Hijriah pada Senin pagi (3/6/2019).

Dilansir Antara, pelaksanaan Salat Idul Fitri di Surau Baitul Makmur yang berlokasi 15 kilometer dari pusat Kota Padang itu dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Salat ied itu berlangsung dengan khidmat dan khusyuk dan diawali dengan membaca lafaz takbir oleh jemaah.

Namun, ada yang berbeda dalam pelaksanaan Salat Idul Fitri. Usai salat biasanya langsung dilanjutkan dengan khotbah, tetapi jemaah Naqsabandiyah melanjutkannya dengan kembali bertakbir dan membaca doa bersama sekitar 30 menit.

Setelah itu, dilanjutkan dengan pembacaan khutbah Idul Fitri oleh mursyid (pimpinan) Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Surau Baitul Makmur, Syafri Malin Mudo. Khutbah dibacakan dalam bahasa Arab yang didahului oleh kumandang azan oleh salah seorang anggota jemaah.

Saat membaca khotbah, khatib berdiri sambil memegang tongkat kayu dan berpakaian serba putih dan mengenakan sorban sembari memegang sebuah buku yang merupakan materi khutbah.

Sebagian besar pengikut jamaah didominasi oleh bapak-bapak ibu-ibu yang telah berusia lanjut.

Menurut mursyid Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Surau Baitul Makmur, Syafri Malin Mudo, 1 Syawal 1440 Hijriah jatuh pada Senin, 3 Juni 2019.

 

Metode Penghitungan Hari Raya

Jamaah Naqsabandiyah Deli Serdang Lebaran Lebih Cepat Sehari
Jamaah Naqsabandiyah Deli Serdang gelar Salat Ied lebih cepat sehari dari ketetapan pemerintah. 9Liputan6.com/Reza Perdana)

Hal itu berdasarkan pada penghitungan metode hisab Munjid serta rukyatul hilal (melihat bulan) yang digunakan dalam menentukan awal bulan.

Menurut dia, metode hisab munjid yang digunakan Jemaah Tarekat Naqsabandiyah untuk menentukan awal bulan berasal dari Makkah yang dikarang oleh ulama setempat.

Selain itu, dalam melaksanakan rukyatul hilal (melihat bulan) dilakukan secara langsung pada tanggal 8, 15, 22, dan 30 Syakban.

Ia mengatakan walaupun berbeda pelaksanaan Idul Fitri dengan pemerintah pihaknya tidak menganggap ada persoalan.

"Pemerintah memiliki dasar dalam penetapan Idul Fitri, kami juga punya dasar yang mengacu pada Alquran dan Hadis," lanjut dia.

Ia menyebutkan di Padang terdapat puluhan masjid dan musala yang menjadi pusat peribadatan Jemaah Tarekat Naqsabandiyah.

Masjid dan musala tersebut tersebar di Kecamatan Pauh dan Kecamatan Lubuk Kilangan. Di Pasar Baru terdapat dua musala dan di Kecamatan Lubuk Kilangan 29 musala.

Usai melaksanakan salat, jemaah Naqsabandiyah bersalam-salaman dan bermaafan dilanjutkan dengan makan bersama.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya