Dua Kali Gempa, Gunung Merapi Masih Aman

BPPTKG tidak merekomendasikan kegiatan pendakian gunung Merapi kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 08 Jun 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2019, 15:00 WIB
Menebak Perubahan Lava Kubah Merapi dalam 144 Tahun
Erupsi Gunung Merapi. (Liputan6.com/Yanuar H)

Liputan6.com, Semarang - Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami dua kali gempa guguran, Jumat (07/07/2017). Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas pada radius 3 km dari puncak Merapi.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam keterangan resminya mengatakan gempa guguran yang terekam selama periode pengamatan pukul 12.00-18.00 WIB amplitudonya 11-24 mm dan berlangsung 46-61 detik.

Selain gempa guguran, BPPTKG juga mencatat dua kali gempa embusan gunung Merapi dengan amplitudo 2 mm yang berlangsung 35-43 detik, satu kali gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 2 mm yang berlangsung 18 detik, dan gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 70 mm yang berlangsung 42 detik.

Hasil pengamatan visual asap kawah di gunung api itu tidak teramati. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat, suhu udara 17-23 derajat Celsius, kelembaban udara 39-98 persen, dan tekanan udara 568.8-708.7 mmHg.

Hingga saat ini, BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau waspada, untuk sementara BPPTKG tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. 

Simak video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya