Menjaga Pagi di Lagoi Bay Ditemani Dua Laksamana Besar Dunia

Laksamana Hang Tuah dan Laksamana Cheng Ho berkolaborasi menjaga keindahan Danau Lagoi Bay. Setiap pagi mereka mengingatkan sejarah bahwa bangsa Melayu adalah bangsa pelaut.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 12 Jun 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2019, 06:00 WIB
lagoi bay
Patung Laksamana Hang Tuah di tepi danau Lagoi Bay Bintan, setiap pagi akan mengingatkan kebesaran bangsa Melayu sebagai pelaut. (foto: Liputan6.com / ajang nurdin)

Liputan6.com, Bintan - Cobalah jalan-jalan pagi hari di Danau Lagoi Bay, Bintan. Pagi hari sebagai simbol semangat akan menjadi berbeda dengan terbukanya narasi sejarah kebesaran pelaut Indonesia.

Danau Lagoi Bay di kawasan Bintan Resort, Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau, dijaga dua laksamana besar berpengaruh. Satu laksamana asli Melayu, Hang Tuah dan satu lagi Laksamana Cheng Ho. Dua laksamana ini menjaga kharisma Lagoi Bay sebagai kawasan wisata air kelas dunia.

Dua laksamana legendaris itu berwujud patung berbahan dasar semen dan silikon. Menurut Abdul Wahab, Group General Manager PT Bintan Resort Cakrawala, dua patung pelaut itu ditempatkan berdekatan sehingga mudah terlihat para wisatawan dari jauh.

"Tingginya masing-masing 2,7 meter, karakter yang ditampilkan adalah keagungan dua legenda lautan. Ini mudah dilihat pengunjung dari sisi timur saat melewati jalan yang menuju kawasan Plaza Lagoi di Lagoi Bay. Makin eksotis saat dilihat pagi hari," kata Wahab kepada Liputan6.com, Selasa (11/6/2019).

Pelaut Melayu, Laksamana Hang Tuah digambarkan lengkap dengan keris Taming Sari kebesarannya. Keagungan Hang Tuah banyak diceritakan dalam sastra lisan di kawasan Melayu dan mencoba diwujudkan dalam patung itu.

Sedangkan, Laksamana Cheng Ho digambarkan berwibawa dengan jubahnya seperti gambaran seorang jenderal atau perwira negeri Tiongkok. Laksamana Cheng Ho sangat terkenal ketika memimpin ekspedisi pelayaran Tiongkok ke berbagai negara di dunia pada tahun 1450 hingga 1475. 

Semangat bertualang dengan totalitas kecintaan pada laut ini bisa menjadi roh pagi hari, khususnya warga Melayu, bangsa pelaut.  

Simak video pilihan berikut:

 

Narasi Kebesaran Bangsa Pelaut

lagoi bay
Laksamana Cheng Ho, seorang pelaut besar yang mewarnai sejarah maritim tanah Melayu. (foto: Liputan6.com / ajang nurdin)

Abdul Wahab menambahkan, dua patung laksamana ini dipasang untuk menghormati kiprah mereka yang tercatat sejarah sebagai laksamana tangguh di perairan Melayu dan lekat dengan sejarah maritim di kawasan Melayu.

"Harapan kami, ini sekaligus sebagai edukasi bagi yang belum mengenal sosok Laksamana Hang Tuah. Laksamana terhebat dari Melayu ini adalah putra pasangan Hang Mahmud dan Dang Merdu. Tokoh ini menetap di Pulau Bintan. Jadi ini benar-benar local hero," kata Wahab.

Sedangkan, Laksamana Cheng Ho adalah seorang keturunan Tionghoa yang lahir dari sebuah keluarga Muslim di Yunnan pada tahun 1371. 

"Cobalah menikmati pagi di Lagoi Bay, bersama dua laksamana itu. Harapan kami pengunjung bisa mendapatkan narasi sejarah dan budaya Melayu di Kepri," kata Wahab.

Dua patung ini melengkapi koleksi Lagoi Bay. Sebelumnya, sudah didirikan seni instalasi yang bercerita tentang dunia pararel. Seni instalasi itu merupakan karya Eames Demetrios, seniman asal San Fransisco.

Dalam berbagai literatur disebutkan bahwa Hang Tuah adalah seorang pelaut dengan pangkat laksamana yang berasal dari Melayu. Laksamana Hang Tuah perannya sangat menonjol pada masa Kesultanan Melayu-Melaka pada abad ke-15.

Sementara Cheng Ho yang terlahir dengan nama keluarga Ma He, adalah seorang pelaut tangguh zaman pemerintahan Dinasti Ming. Sebagai laksamana besar, ia memimpin banyak perjalanan pelayaran sejak tahun 1405 hingga ke Asia Tenggara.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya