Waspada Cuaca Buruk di Papua

Potensi kecepatan angin yang akan terjadi, berbahaya bagi pelayaran.

oleh Katharina Janur diperbarui 17 Jul 2019, 16:16 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2019, 16:16 WIB
perahu nelayan tradisional
Perahu nelayan tradisional yang bersandar di Dermaga Pantai Hamadi. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jayapura BMKG wilayah V Jayapura  meminta warga yang tinggal di pesisir pantai dan nelayan tradisional, untuk mewaspadai cuaca buruk di wilayah Papua. Cuaca buruk berpotensi pada kecepatan angin hingga 25 knots yang akan terjadi di Perairan barat Raja Ampat, Misool, Perairan Merauke dan Laut Arafuru bagian timur.

Angin kencang diprediksi akan terjadi sejak Rabu (17/7/2019) hingga keesokan harinya pada Kamis (18/7/2019) sekitar pukul 09.00 WIT.

Kepala BMKG Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili menyebutkan potensi kecepatan angin yang akan terjadi berbahaya bagi pelayaran. BMKG juga meminta kapal-kapal penumpang atau kapal lainnya mewaspadai gelombang tinggi yang diprediksi akan terjadi 2 – 2,5 meter.

Gelombang tinggi juga akan terjadi di perairan Raja Ampat - Sorong, perairan Fakfak - Kaimana, perairan Yos Sudarso, perairan Agats - Amamapare  dan laut Arafuru bagian timur.

"Perahu nelayan dan nahkoda kapal harus mewaspadai adanya kecepatan angin yang lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang diatas 2,5 meter," jelasnya, Rabu (17/7/2019).

Sementara kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar diharapkan memperhatikan kecepatan angin lebih dari 12 knot dan tinggi gelombang diatas 4 meter.

"Indikator gelombang laut sangat dipengaruhi dengan kecepatan angin. Untuk itu jika ada informasi kecepatan angin yang tidak seperti biasanya, otomatis tinggi gelombang meningkat dan berbahaya bagi nelayan tradisional dan pelayaran lainnya," ujarnya.

Simak video pilihan berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya